Inovasi akan Tingkatkan Daya Saing Perusahaan dalam Bertransformasi

Plt. Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kemkominfo, I Nyoman Adhiarna (kanan bawah) saat melakukan diskusi daring DailySocial (15/07/20).

Jakarta, Ditjen Aptika – Perusahaan besar maupun rintisan (startup) harus siap melakukan transformasi digital. Salah satu cara adalah melalui inovasi produk sesuai kebutuhan masyarakat.

“Inovasi yang dilakukan perusahaan besar maupun startup dapat meningkatkan daya saing mereka agar mampu bertransformasi,” ucap Plt. Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kemkominfo, I Nyoman Adhiarna dalam diskusi daring #SelasaStartup The Power of Collaboration in Corporate yang disiarkan lewat kanal Youtube Dailysocial, Selasa (14/07/20).

Selain itu menurut Nyoman, adanya pandemi Covid-19 ini juga menjadi momen terbaik untuk mempercepat proses transformasi digital. “Ada banyak kemajuan dalam pembangunan infrastruktur. Apabila pandemi tidak terjadi, mungkin tidak banyak perubahan yang terjadi di Indonesia,” ujarnya.

Nyoman menyampaikan tahun depan alokasi dana pemerintah untuk transformasi digital akan semakin besar. “Sebagian besar dana dikeluarkan untuk membangun infrastruktur. Indonesia memang tertinggal dibanding negara Asia Tenggara lainnya,” ujarnya.

Nyoman juga menyebutkan Kementerian Kominfo melalui Ditjen Aplikasi Informatika turut mendorong akselerasi transformasi digital di enam sektor, yaitu pertanian, maritim, pendidikan, kesehatan, logistik dan pariwisata.

Lihat Juga: Transformasi Digital Sektor Strategis

Sementara itu, Wakil Presiden Hubungan Investasi dan Strategi BRI Ventures, Markus Liman Rahardja mengatakan salah satu inovasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam bertransformasi digital adalah menciptakan produk yang belum pernah dibuat sebelumnya.

Menurut Markus, BRI memiliki tiga visi atau pilar untuk bertransformasi, yaitu digitizing the core, digital ecosystem, dan digital proposition. Pembentukan BRI Ventures dinilai dapat memenuhi visi perusahaan untuk bertransformasi.

“BRI Ventures dapat memenuhi pilar yang kedua dan ketiga. Melalui BRI Ventures, kami mampu menumbuhkan inovasi di bidang investasi melaui high growing selling dan high growing startup,” jelas Markus.

Lihat Juga: Berani Pivoting jadi Solusi Startup Bertahan dari Pandemi Covid-19

Inovasi tersebut mendukung startup agar dapat menjual produknya secara mandiri. “Kami melakukan investasi tidak hanya pada startup di bidang fintech, kami juga lakukan investasi pada sektor pertanian seperti TaniHub,” ungkap Markus.

BRI Ventures merupakan salah satu model bisnis BRI di bidang investasi untuk memperkuat ekosistem startup. BRI Ventures telah melakukan investasi kepada beberapa startup, seperti LinkAja, AyoPop, TaniHub, dan ModalKu. Informasi mengenai BRI Ventures lebih lanjut dapat kunjungi situs briventures.id. (pag)

Print Friendly, PDF & Email