Gelaran GPDRR 7th Bakal Berkontribusi ke Pemulihan Ekonomi Bali

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai ekonomi digital ramai diberitakan media. Indonesia selalu berperan aktif dalam konferensi kebencanaan internasional sejak tahun 2009. Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) adalah forum multi pemangku kepentingan dua tahunan yang diinisiasi oleh PBB untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan dan mendiskusikan perkembangan dalam Penanggulangan Risiko Bencana (PRB).

GPDRR memainkan peran penting dalam memobilisasi dan mendorong kolaborasi antara pemerintah, pemangku kepentingan dan sistem PBB untuk mempercepat pelaksanaan pengurangan risiko bencana. GPDRR 7th akan diselenggarakan di Provinsi Bali.

Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong menjelaskan dengan dipercayanya Indonesia sebagai tuan rumah forum internasional ini, menjadi momentum untuk memperkuat mitigasi dan penanggulangan bencana secara global dan nasional.

“Forum GPDRR menjadi ajang kolaborasi untuk tangguh bencana. Indonesia dan seluruh negara di dunia membahas pentingnya mitigasi dan pengurangan risiko bencana dalam upaya mencapai ketangguhan bencana dan pembangunan yang berkelanjutan,” ujar dikutip dari Liputan6.com, Kamis (10/03/2022).

Di sisi lain, sebagai tuan rumah GPDRR juga secara langsung akan memberikan kontribusi kebangkitan ekonomi lokal, khususnya ekonomi di Pulau Dewata Bali.

Facebook Terbanyak, Simak Sebaran Hoaks Vaksin Covid-19 Yang Diturunkan Kominfo di Media Sosial

Isu mengenai sebaran hoaks juga masih ramai diberitakan media. Kemkominfo terus melaporkan temuan hoaks seputar vaksin Covid-19. terdapat 472 temuan hoaks yang tersebar di berbagai media sosial dan sebarannya mencapai 2.668 konten.

Liputan6.com mencatat hingga Kamis (10/03/2022), sebaran hoaks paling banyak ditemukan di Facebook. Di sana terdapat 2.472 konten hoaks seputar vaksin Covid-19. Sementara, Twitter berada di posisi kedua. Dalam catatan Kementerian Kominfo ada 111 sebaran hoaks soal vaksin Covid-19 di platform ini.

Situs berbagi video, seperti YouTube dan TikTok, juga tak luput dari sasaran hoaks. Tercatat, ada 43 hoaks di YouTube dan 21 di TikTok. Lalu 21 sebaran hoaks sisanya ditemukan Kementerian Kominfo berada di Instagram. Pihak Kemkominfo sudah melakukan takedown kepada semua informasi hoaks tersebut. (pag)

Print Friendly, PDF & Email