Gojek dan Kominfo Tandatangani Nota Kesepahaman Edukasi dan Pelatihan UMKM

Acara inisiatif #AmanBersamaGojek: edukasi, teknologi, dan proteksi (28/02), foto: Rangga Adi.

Jakarta, Ditjen Aptika –  Isu seputar penendatanganan nota kesepahaman Gojek dan Kominfo masih mendominasi pemberitaan 24 jam terakhir. Pemberitaan yang disorot penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kominfo dan Gojek melalui edukasi dan pelatihan UMKM sebagai solusi percepatan transformasi digital.

Media mengutip pernyataan Menkominfo bahwa pemerintah berharap agar 3o juta UMKM ditahun ini telah mengadopsi solusi dan terhubung dengan digital. Untuk mewujudkannya, Kominfo menggandeng Gojek untuk berkolaborasi bersama dalam pencapaian tersebut.

Media turut mengutip pernyataan Sekjen Kominfo bahwa diharapkan dengan adanya kolaborasi antara Gojek dan Kominfo dapat berperan penting dalam mewujudkan adopsi solusi digital serta pembentukan SDM yang tangguh dan inovatif, untuk menjadi semakin digital, semakin maju.

Selain itu media turut mengutip pernyataan Dirjen APTIKA bahwa untuk mewujudkan hal tersebut tidak bisa berjalan dengan sendiri melainkan membutuhkan bantuan dari beberapa perusahaaan seperti Gojek

Media juga mengutip pernyataan Kevin Aluwi (Co-founder & Co-CEO Gojek) bahwa dengan adanya kolaborasi antara Gojek dengan Kominfo ini diharapkan bisa memaksimalkan kinerja maupun potensi Indonesia untuk menjadi digital economic powerhouse di Asia Tenggara, serta tidak hanya bertahan di dalam maupun di luar ekosistem melainkan tumbuh.

Kemkominfo Targetkan 50 Juta Masyarakat Terliterasi Digital Pada 2024

Isu mengenai literasi digital juga mewarnai pemberitaan dalam 24 jam terakhir. Media mengutip Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang menargetkan 50 juta masyarakat Indonesia sudah mendapatkan literasi digital pada 2024.

“Kenapa targetnya 50 juta, karena angka ini diharapkan dapat memiliki impact terhadap 200 juta masyarakat Indonesia mendapatkan literasi digital,” ucap Direktur Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/9/2021).

Ia menjelaskan, 50 juta masyarakat yang sudah terdigitalisasi diharapkan dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya dan nantinya memperluas digitalisasi di masyarakat. Menurut Samuel, diperlukan sebuah program agar angka ini dapat terwujud mulai dari edukasi dan juga pelatihan untuk masyarakat agar literasi digital ini dapat terus berkembang.

“Melalui edukasi dan juga pelatihan di masyarakat, dapat mempercepat angka digitalisasi baik itu di wilayah perkotaan maupun pedesaan,” kata Samuel. Sementara itu, menurut Sekretaris Jenderal Kemkominfo Mira Tayyiba, digitalisasi di masyarakat menjadi agenda prioritas pemerintah.

“Selain itu, yang menjadi salah satu prioritas kami juga adalah digitalisasi terhadap para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),” kata Mira.

Melalui digitalisasi terhadap pelaku UMKM ini, lanjut Mira, tentunya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. “Maka dari itu, edukasi dan juga pelatihan transformasi digital di masyarakat sangat penting dilakukan. Terlebih lagi di tengah pandemi,” kata Mira. (lry)

Print Friendly, PDF & Email