Sekolah Manfaatkan Media Digital untuk Tingkatkan Pelayanan

Webinar Digital Society Siberkreasi, Kamis (05/08/2021).

Jakarta, Ditjen Aptika – Sejak pandemi berlangsung banyak kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Pembuatan situs internet menjadi alat komunikasi sekolah dengan berbagai pihak melalui media digital.

“Teknologi informasi berbasis internet adalah salah satu sarana yang cukup efektif dalam mengelola sistem informasi akademis sekolah selama pandemi. Membuat situs (website) adalah satu cara yang baik untuk meningkatkan layanan,” ujar Dirjen Paud, Dikdas dan Dikmen Kemendikbudristek, Jumeri dalam webinar Digital Society Siberkreasi, Kamis (05/08/2021).

Ia menjelaskan bahwa banyak sekolah atau lembaga pendidikan yang telah memiliki situs tapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Menurutnya, apabila dapat digunakan secara aktif dengan berbagai fitur akan lebih mudah berkomunikasi antara guru, siswa, orangtua, hingga dunia industri dan lembaga-lembaga donor.

“Lembaga donor sendiri sering mencari sasaran pemberian donor melalui situs sekolah. Kalau sekolah tidak memiliki situs yang representatif dan komunikatif, maka kita bisa saja kehilangan kesempatan menerima bantuan karena tidak bisa menjelaskan potensi sekolah pada dunia luar,” jelas Jumeri.

Dirjen Paud, Dikdas dan Dikmen Kemendikbudristek, Jumeri (05/08).

Sebagai pria yang pernah menjabat sebagai kepala sekolah di suatu SMK, Dirjen Jumeri pun menceritakan pengalamannya menggunakan situs sekolah secara aktif.

“Dengan menggunakan situs secara aktif, sekolah kami saat itu terhubung dengan beberapa industri bahkan negara luar. Kami mendapatkan kerjasama dengan industri yang memerlukan tenaga untuk praktik kerja dan bantuan dari Belanda untuk meningkatkan fasilitas sekolah,” katanya.

Hal-hal seperti itu yang baginya penting untuk menjadi perhatian dan dimanfaatkan oleh sekolah maupun lembaga pendidikan. Ia berharap pemanfaatan situs sekolah secara aktif dapat menjadi salah satu proses digitalisasi sektor pendidikan untuk ikut serta dalam transformasi digital.

Lihat juga: Dorong Sekolah Miliki Produk Digital, Aptika Adakan Pelatihan Guru TIK

Sementara itu Dirjen Aptika, Semuel A. Pangerapan mengungkapkan bahwa pandemi memang mengubah cara beraktivitas sehari-hari.

“Kehadiran teknologi sebagai pendukung kehidupan menjelaskan bahwa kita sedang menghadapi disrupsi teknologi,” ucapnya.

Selain itu, literasi digital terus-menerus untuk menciptakan masyarakat digital yang benar-benar paham memanfaatkan ruang digital secara aktif, aman, dan positif.

Untuk menghadapi hal tersebut, ia mengimbau semua pihak dapat bersama-sama untuk melakukan digitalisasi dalam rangka percepatan transformasi digital Indonesia.

“Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dan perlu kolaborasi berbagai pihak untuk melakukan tranformasi digital. Kemkominfo sendiri akan terus berupaya mengadakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital Indonesia,” terang Semuel.

Membuat Situs Sekolah yang Aman

Praktisi teknologi Tony Seno Hartono ikut menjelaskan situs merupakan media yang penting. Melalui situs baik sekolah atau lembaga pendidikan dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak di seluruh dunia.

“Situs adalah salah satu pintu ke dunia luar dan mampu memperkenalkan sekolah. Maka dari itu, perlu pengaturan fitur-fitur yang mampu menampilkan profil sekolah secara menarik dan informatif,” katanya.

Lihat juga: Literasi Digital Jadi Kunci Keberhasilan Transformasi Digital

Kriteria situs sekolah yang baik antara lain mudah dinavigasi, memiliki struktur yang baik, dan dirancang dengan desain yang responsif agar mudah dibuka melalui beberapa perangkat. Adanya gambar dan video di halaman depan juga membantu menampilkan isi sekolah agar orang tua calon murid mengetahui sekolah lebih baik.

“Tersedianya info fasilitas, kegiatan ekstrakurikuler, info sekolah, sejarah, kalender akademik, dan pengumuman juga harus ada dalam situs,” sebut Tony.

Kriteria situs yang baik (05/08).

Ia menambahkan dalam membuat situs, memerlukan aplikasi yang disebut dengan backend. Beberapa backend yang gratis seperti WordPress, Joomla! dan Drupal. Backend akan mempermudah penambahan fitur agar situs mudah digunakan dan memiliki tampilan yang indah.

“Kontak maupun sosial media juga dapat ditambahkan agar pihak luar lebih mudah menghubungi sekolah,” ujar Tony.

Apabila kriteria telah dipenuhi, ia mengharapkan ada tim yang khusus mengelola situs agar terus aktif dan dapat menjadi sarana komunikasi yang efektif. (pag)

Print Friendly, PDF & Email