Kominfo Turunkan 1.897 Konten Hoaks Seputar Vaksin Covid-19

Jakarta, Dittjen Aptika – Isu mengenai hoaks vaksin Covid-19 masih mendominasi pemberitaan dalam 24 jam terakhir. Media menyorot data terkait pemblokiran yang dilakukan Ditjen Aptika Kemkominfo akan konten hoaks Covid-19.

Hingga Selasa (3/8/2021) terdapat 1.897 temuan hoaks yang tersebar di berbagai media sosial. Sebaran hoaks paling banyak ditemukan di Facebook. Di sana terdapat 1.729 konten hoaks seputar vaksin covid-19. Sementara Twitter berada di posisi kedua. Dalam catatan Kementerian Kominfo ada 99 sebaran hoaks soal vaksin covid-19 di platform ini.

Situs berbagi video, seperti YouTube dan TikTok juga tak luput dari sasaran hoaks. Tercatat, ada 41 hoaks di YouTube dan 17 di TikTok. Lalu 11 sebaran hoaks sisanya ditemukan Kementerian Kominfo berada di Instagram. Pihak Kementerian Kominfo sudah melakukan takedown kepada semua informasi hoaks tersebut.

Isu Literasi Digital: Pandemi Percepat Transformasi Digital dan Membawa Perubahan Interaksi Sosial

Isu menegnai literasi digital juga turut mewarnai pemberitaan dalam 24 jam terakhir. Media mengutip data dari We Are Social tahun 2021, sebanyak 174,5 juta penduduk Indonesia telah menggunakan internet. Dari total 272,1 juta keseluruhan penduduk, di antaranya 160 juta menggunakan media sosial.

Berbeda dengan zaman analog di mana untuk melakukan sambungan telepon luar kota dan dalam negeri saja ketika itu sangat mahal, kini dengan adanya teknologi internet semua menjadi lebih mudah dan murah.

“Ada perubahan interaksi sosial yang nyata, apalagi pandemi semuanya untuk meeting tidak bisa offline jadi melalui ruang virtual. Dari zaman internet ini kita juga menemukan ada banyak platform yang muncul untuk edukasi, entertaint seperti musik, film kita bisa akses semua. Kita tidak bisa ke bioskop tapi bisa mengakses berbagai platform film streaming atau musik streaming,” kata Dee Rahma, seorang Digital Marketing Specialist yang menjadi nara sumber di webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Menurut Dee, pandemi dan keberadaan teknologi ini merupakan salah satu transformasi digital Indonesia yang mengalami percepatan akselerasi selama pandemi, sehingga merevolusi cara masyarakat berinteraksi sosial.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society, Nikita Dompas, Producer & Music Director dan Taufik Hidayat, Kepala UPT IT & Dosen Fakultas Teknik Universitas Syekh Yusuf.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. (lry)

Print Friendly, PDF & Email