Dirjen Aptika: Anggaran Meningkat Tajam, Bekerja Harus Cerdas dan Kreatif

Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel A Pangerapan, saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Program Kerja Tahun Anggaran 2021 Ditjen Aptika, Rabu (02/12/2020).

Jakarta, Ditjen Aptika – Anggaran Ditjen Aptika pada tahun 2021 meningkat tajam dari Rp394 miliar menjadi Rp3,2 triliun. Menyongsong tanggung jawab besar itu, Ditjen Aptika dituntut bekerja secara cerdas dan kreatif.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan saat Rapat Koordinasi Program Kerja Tahun Anggaran 2021 Ditjen Aptika, Rabu (02/12/2020).

“Dengan kenaikan anggaran sebesar itu kita harus secara cerdas merencanakan dari sekarang apa yang ingin kita lakukan. Kita juga harus lebih kreatif bagaimana mengatur dalam jangka waktu setahun bisa menjalankan program-program yang ada,” ujar Dirjen Semuel.

Dari anggaran yang ada, lanjut Semuel, Ditjen Aptika punya tiga program prioritas yang dikawal langsung oleh dirinya. Yaitu pembangunan Pusat Data Nasional, Pengendalian Konten Negatif, dan Literasi Digital.

“Untuk tiga program itu saya bertanggung jawab langsung kepada menteri dan presiden,” tandasnya.

Lihat juga: Integrasikan Layanan Publik, Pemerintah Bangun Empat PDN

Semuel mencontohkan program Literasi Digital, dengan melihat besarnya anggaran di tahun 2021 dan sumber daya yang dimiliki. Jika bekerja seorang diri menurutnya tidak akan bisa.

“Anggarannya besar, targetnya juga besar, oleh karena itu harus ada kreativitas. Bagaimana contohnya? Kita bisa kerja sama dengan ekosistem,” sarannya.

Ia pun mengajak para satuan kerja di Ditjen Aptika dalam menjalankan program berperan sebagai katalisator untuk bisa berkolaborasi dengan ekosistem yang ada. Sehingga target yang besar tersebut bisa dipenuhi secara optimal.

Pada rakor tersebut juga dilakukan penyerahan DIPA 2021 oleh Dirjen Aptika kepada para direktur dan plt. direktur di lingkungan Ditjen Aptika (2/12).

Untuk mengantisipasi besarnya anggaran di tahun depan, Dirjen Semuel juga menginginkan setiap koordinator dan sub koordinator di lingkungan Ditjen Aptika memiliki sertifikat manajemen risiko. Hal itu untuk menjaga besarnya tanggung jawab seiring kepercayaan yang meningkat.

“Semua harus dilakukan secara tim karena kita harus speed up, ini menjadi awal untuk kita kawal ke depan agar Ditjen Aptika lebih dikenal dan bermanfaat untuk perkembangan teknologi Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu Inspektur IV Kemkominfo, Fajar Budiantoro mengatakan baru kali ini dalam skema penganggaran Kemkominfo terjadi kenaikan yang sangat signifikan. Namun ia memahami kenaikan ini karena presiden sedang menitikberatkan pada transformasi digital nasional.

Lihat juga: Transformasi Digital Jadikan Indonesia Bangsa yang Tangguh

“Oleh karenanya saya mengajak untuk mengawal bersama anggaran ini. Untuk mejalankan tugas dan fungsinya dalam hal pengawasan, Itjen melakukan peran assurance (risk and control), insight (analyses and assesments), objectivity (accountabillity and independence), dan terakhir peran consulting,” paparnya.

Inspektorat IV berkomitmen dengan seksama dan penuh kecermatan akan memberikan layanan pengawasan internal kepada Ditjen Aptika. “Semoga kita bisa berjalan beriringan dalam menjalankan tugas,” tutup Fajar. (lry)

Print Friendly, PDF & Email