Yogyakarta, Ditjen Aptika – Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai representatif pemerintah harus mewaspadai dampak negatif dari media sosial. Selain memiliki dampak positif, media sosial juga memiliki dampak negatif.
“Beberapa dampak negatif yang dihasilkan dari media sosial diantaranya kesehatan mental, penyebaran hoaks, hingga keamanan data pribadi. Oleh sebab itu, ASN sebagai representatif pemerintah harus bijak dan mengetahui etika dalam dunia digital,” jelas Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Johanes Haryatmoko, dalam acara Literasi Digital sektor Pemerintahan Kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Sumber Daya Manusia (SDM), di Hotel Artotel Bianti, Kota Yogyakarta, Selasa, (14/03/2023).
Lihat juga: Kadiskominfo DIY: ASN Perlu Perhatikan ‘Soft Competency’ dalam Cakap Digital
Selain Johanes, Pengembang Aplikasi Perbankan Syariah, Andri Johandri, juga menyampaikan pentingnya mengantisipasi kemungkinan buruk yang dapat terjadi di dunia digital.
“Dampak negatif digitalisasi juga harus menjadi hal yang perlu diingat, bahwa selain ada hal positif, ada juga yang negatif. Apabila ada sesuatu hal yang tidak kita harapkan, berarti harus ada antisipasi,” jelas Andri
Pada kegiatan tersebut hadir sebanyak 3.154 ASN dan SDM Provinsi DIY pada hari pertama. Kegiatan tersebut dibagi menjadi lima batch dimana target yang dicapai secara keseluruhan ada 18.000 ASN dan SDM Provinsi DIY.
Kegiatan dibuka oleh Ketua Tim Literasi Digital sektor Pemerintahan (Niki Maradona), turut hadir juga Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri, (Ir. Agus Irawan) serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Hari Edi Tri Wahyu Nugroho).
Kegiatan literasi digital kepada ASN dan SDM di Provinsi DIY merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di sektor pemerintahan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital. Program yang diinisiasi oleh Kemkominfo itu memberikan berbagai pengetahuan dasar tentang pemanfaatan teknologi digital. (hdy)