Sebanyak 6.000 ASN Purbalingga Terima Pembekalan Literasi Digital

Bupati Purbalingga
Bupati Kabupaten Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi dalam diskusi virtual Literasi Digital Sektor Pemerintahan, Senin (31/10/2022).

Bogor, Ditjen Aptika – Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika, Kementerian Kominfo menggelar Literasi Digital Sektor Pemerintahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, secara virtual yang diikuti sebanyak 6.000 ASN, pada Senin (31/10/2022).

Bupati Kabupaten Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan, ASN Purbalingga diharapkan dapat mengikuti perkembangan teknologi yang makin masif berkaitan dengan pelayanan publik pada masyarakat. Kegiatan kolaboratif antara Dinas Kominfo Kabupaten Purbalingga dengan Kemkominfo itu dalam rangka meningkatkan kompetensi para ASN.

“Mereka yang tidak mampu menyesuaikan teknologi akan tergilas. ASN adalah ujung tombak pemerintahan. Jadi bagi kita yang mampu mengikuti perkembangan teknologi, tentu kita akan bisa memberikan pelayanan publik yang baik untuk masyarakat,” kata Bupati Dyah disampaikan secara daring.

Menurut Bupati Dyah, kehadiran internet memberikan dampak positif dan negatif. Sehingga ASN diharapkan dapat lebih bijak menggunakan fungsi internet. Dalam hal positif, internet memberikan banyak kemudahan dalam mendapatkan akses informasi, dan mempermudah komunikasi jarak jauh secara realtime.

“Ini adalah dampak kemajuan teknologi. Apabila tidak kita gunakan dengan baik, akan berdampak negatif. Sekarang ini banyak tersebar konten negatif, salah satunya cyber bullying. ASN diharapkan tidak hanya mampu mengoperasikan internet, tidak cukup hanya dapat menguasai digital skill,” ungkapnya.

Ia menekankan, selain mampu dalam memahami digital skill, ASN harus mampu menerapkan etika digital, budaya digital, dan keamanan digital untuk meminimalisir konten-konten negatif.

Lebih lanjut, ungkapnya, saat ini penyebaran hoaks di dunia media sosial terus mengalami peningkatan dan dapat mempengaruhi masyarakat. “Oleh karena itu, saya mengimbau agar ASN Purbalingga dapat berperan memerangi penyebaran hoaks dan konten negatif,” ujarnya.

Lihat juga: Transformasi Digital Kemenkes, ASN Harus Paham Literasi Digital

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto menyampaikan, selain digital skill dan safety, ASN perlu memahami digital ethic dan digital culture karena berkaitan dengan etika keseharian.

“Sebagai ASN kita seyogyanya paham dalam menyampaikan tulisan atau selfie di media sosial. Seringkali kita men-share yang tidak seharusnya seperti unek-unek. Di situ diperlukan kebijakan dalam menuturkan hal-hal tertentu di media sosial,” kata Direktur Bonifasius yang akrab disapa Boni.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan, berbagai teknologi dan inovasi yang bergerak kian cepat merupakan cambuk agar ASN dapat menggunakan dan menguasai teknologi semakin detail untuk pembelajaran dan bekerja.

Lebih Inovatif dan Efisien

Bupati Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan, saat ini pemerintah memiliki tantangan yang luar biasa. Peran literasi digital menjadi penting untuk menghadapi berbagai rintangan yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan keterbatasan finansial pada lingkup pemerintahan.

“Dari tahun ke tahun banyak ASN Purbalingga masuk ke usia pensiun. Tidak hanya keterbatasan SDM, dampak pandemi Covid-19 memberikan kondisi sosial ekonomi yang prihatin, bukan hanya masyarakat tapi juga pemerintah,” ungkapnya.

Akan hal itu, peran transformasi teknologi menjadi solusi dari tantangan pemerintah. Peran teknologi seperti kegiatan rapat koordinasi dan pelatihan yang dilakukan secara daring memberikan manfaat efisiensi dalam hal anggaran.

“Dengan zoom meeting kita tak perlu ke Jakarta untuk kordinasi dengan pemerintah pusat. Tapi bisa secara daring,” ujarnya.

Bupati Dyah juga menekankan, wawasan dan implementasi kemajuan teknologi bisa dipelajari dan tidak terpatok pada faktor usia. ASN harus dapat menerapkan peran empat pilar literasi digital dan mempelajari perubahan-perubahan teknologi.

Saat ini Dyah mengharuskan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Purbalingga untuk berinovasi. Hal itu dilakukan agar ASN Purbalingga harus cakap digital dengan memanfaatkan teknologi untuk merilis inovasi.

“ASN Purbalingga harus cakap digital. Berikutnya juga sosialisasi untuk menghasilkan inovasi, tidak hanya pada tingkat kabupaten tapi juga tingkat desa,” tuturnya.

Lihat juga: Lanjutkan Inovasi Kota Cerdas, Kominfo Usung Smart Province Mulai Tahun Depan

Bupati Dyah menyampaikan salah satu desa di Purbalingga yaitu Desa Karanganyar telah mendapatkan penghargaan digitalisasi dengan memanfaatkan media website untuk meningkatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) desa.

“Kemajuan teknologi ini sudah meningkatkan kualitas SDM kepala daerah tingkat desa. Saya juga berharap pada tingkat kabupaten untuk lebih meningkatkan wawasan TIK maupun transformasi digital,” pungkas Dyah. (ea)

Print Friendly, PDF & Email