Jakarta, Ditjen Aptika – Persiapan Pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) pertama di Bekasi saat ini sudah memasuki tahap penetapan pelaksana kontrak pembangunan. Proyek dari Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP), Ditjen Aptika Kominfo ini diperkirakan akan selesai dalam dua tahun.
Ketua Tim PDN Direktorat LAIP, Ade Frihadi menyampaikan persiapan pembangunan PDN dilakukan oleh pelaksana kontrak melalui pengadaan Design, Supply, dan Installation (DSI).
“Pada fase awal yaitu pembuatan desain, dimulai dengan konsep desain sampai dengan detail engineering design (DED) untuk konstruksi, dan IT untuk high level design dan low level design,” kata Ade melalui pesan singkat, Senin (10/10/2022).
Selanjutnya fase supply atau pengadaan bahan-bahan untuk konstruksi, MEP (mechanical, electrical, plumbing), dan IT (information technology). Diteruskan fase pembangunan konstruksi dan instalasi IT hingga selesai di fase terakhir.
“Kemudian di tahap akhir dilakukan testing, commissioning, training untuk SDM, migrasi data, dan serah terima,” jelas Ade lebih lanjut.
Pembangunan PDN pertama ini ditargetkan selesai pembangunannya dalam jangka waktu dua tahun, kemudian dua tahun lagi untuk masa pemeliharaan, garansi, dan support.
Terkait dengan pemilihan Bekasi sebagai lokasi PDN, Ade menerangkan penentuan lokasi sudah ditetapkan berdasarkan kriteria pemilihan lokasi yang ada di dalam Standar Pusat Data SNI 8799:2019 maupun Standar Internasional Uptime Institute, ANSI/TIA 942.
Pusat Data Nasional pertama akan dibangun di Bekasi, Jawa Barat tepatnya di Kawasan Deltamas Industrial Estate, sekira 40 km dari Jakarta.
“Lokasi yang ditetapkan untuk Pusat Data Nasional tidak memiliki riwayat gempa, banjir dan potensi gangguan alam lainnya dalam kurun waktu tertentu. Selain itu juga lokasi jauh dari pusat keramaian, bandara, kereta api dan beberapa kriteria lainnya,” jelas Ade.
Lihat juga: Direktur LAIP: PDN Membangun Kesetaraan Fasilitas dan Keamanan Informasi
Pembangunan PDN di empat lokasi dengan mekanisme interoperabilitas bukan tanpa alasan. Seperti diketahui, Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas, jumlah penduduk banyak, dan data yang disimpan juga banyak. Selain itu, sebagai upaya menjaga keamanan data untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan dari mati listrik, bencana alam seperti gempa, banjir, atau tsunami.
Sedangkan pembiayaan pembangunan PDN, Ade mengatakan sudah disiapkan. “Saat ini sedang menunggu penyiapan finansial yakni pembayaran untuk uang muka (down payment) untuk dimulainya pekerjaan,” ujarnya.
Dari sejumlah negara, pemerintah Prancis menyampaikan ketertarikan untuk membiayai pembangunan PDN. Hal tersebut juga sudah pernah disampaikan Menteri Kominfo, Johnny G. Plate dalam sebuah kesempatan.
“Saat ini memasuki tahap akhir pembahasan, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kita dapat mengawali konstruksi atau ground breaking,” ungkap Menteri Johnny seusai Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Prancis di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2022).
Seperti diketahui, Kemkominfo akan membangun fasilitas Pusat Data Nasional di empat lokasi untuk mendukung pelaksanaan e-government yang efisien, efektif serta transparan, dan mewujudkan Satu Data Indonesia. Selain di Bekasi, Kemkominfo akan membangun tiga PDN di lokasi yang berbeda.
Lihat juga: Kominfo Siapkan Pembangunan 4 PDN untuk Perbaiki Tata Kelola Data
Sedangkan Pusat Data Nasional kedua akan dibangun di Batam, yaitu di kawasan Nongsa Digital Park. Kawasan ini dipilih karena dinilai sudah memiliki infrastuktur yang mampu menghubungkan wilayah tersebut dan sekitarnya ke kawasan barat Indonesia.
Selanjutnya, Pusat Data Nasional ketiga akan dibangun di Balikpapan, Kalimantan Timur guna mendukung pusat pemerintahan baru di IKN Indonesia. Pusat Data Nasional keempat akan dibangun di Labuan Bajo, yang nantinya akan menghubungkan Indonesia bagian barat dengan timur. (lg)