Pemanfaatan Teknologi IoT Bantu Petani di Lombok Timur Melek Digital

Dari kiri ke kanan : Koordinator Penyuluh Pertanian, Dinas Pertanian Lombok Timur, Nurhain; Praktisi, Dosen UGM, Bayu Dwi Apri Nugroho; Koordinator Padi Irigasi dan Rawa, Ditjen TP, Rachmat; Kepala Dinas Kominfo dan Persandian, Fauzan; Ketua Tim Transformasi Digital Sektor PML Kemkominfo, Wijayanto; dan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian, Neni Yuliwati; saat Talkshow Petani Digital 4.0 di Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur (20/10/2022).

Lombok Timur, Ditjen Aptika – Pemanfaatan teknologi digital Internet of Things (IoT) melalui aplikasi monitoring sensor cuaca dan tanah membantu petani di Kecamatan Wanasaba dan Aikmel, Lombok Timur lebih melek digital. Teknologi ini membuat petani dapat menyesuaikan takaran unsur Nitrogen, Fosfor, Kalium serta unsur hara.

“Penerapan teknologi IoT meskipun belum maksimal setidaknya sudah bisa dimanfaatkan petani untuk berubah ke arah digital,” ujar Dosen Fakultas Teknik Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Dwi Apri Nugroho saat mengisi talkshow pada kegiatan Panen Raya Petani Digital 4.0 di Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur, Kamis (20/10/2022).

Bayu menyampaikan, pengukuran Nitrogen, Fosfor, Kalium dan unsur hara pada alat tersebut akan tampil setiap 10 menit. Untuk parameter berasal dari pengisian kuisioner saat kondisi awal, kemudian akan dikalibrasi menggunakan alat sehingga akan terbaca kondisi di lahan tersebut.

“Artinya kita mendapatkan kondisi lingkungan tanah dengan budaya yang berbeda-beda. Pada siklus tanam kita mendapatkan pembelajaran seperti penyesuaian pH,” jelas Bayu.

Namun, kondisi tanah yang berbeda di masing-masing lokasi menjadi tantangan tersendiri bagi para petani sehingga perlu dilakukan pendampingan.

“Setiap data yang keluar dari alat sensor cuaca dan tanah di masing-masing lokasi mendapatkan kondisi yang berbeda. Ini menjadi salah satu ukuran masa dan tantangan sehingga kita berikan pendampingan untuk mengatasi permasalahan tersebut,” lanjutnya.

Peserta Panen Raya Petani Digital 4.0 di Kabupaten Lombok Timur

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Lombok Timur, Neni Yuliawati mengatakan para petani di Kecamatan Wanasaba dan Aikmel menyambut baik sosialisasi pemanfaatan alat monitoring sensor cuaca dan tanah tersebut.

Nantinya, petani akan didampingi oleh petugas Pengawas Hama dan Penyakit Tanaman (PHPT) untuk membaca hasil dari aplikasi monitoring.

“Akan ada petugas Pengawas Hama dan Penyakit Tanaman (PHPT) yang akan membantu petani untuk membaca hasil dari aplikasi monitoring. Seperti analisa adanya serangan penyakit, hama, dan kekurangan atau kelebihan pupuk,” ujarnya.

Lihat Juga: Desa di Lombok Timur Adopsi Teknologi Pertanian Digital

Sementara itu, Ketua Tim Transformasi Digital Sektor PML (Pertanian, Maritim, dan Logistik) Direktorat Ekonomi Digital Kemkominfo, Wijayanto mengatakan teknologi informasi tidak hanya digunakan di daerah kota, namun juga dapat dimanfaatkan petani di daerah dalam meningkatkan efektivitas biaya produksi.

“Harapannya percobaan alat ini dapat memberikan informasi penting, mengurangi biaya produksi, serta meningkatkan hasil produksi,” kata Wijayanto.

Kegiatan panen raya ini diikuti oleh 126 petani dari dua kecamatan di Lombok Timur dan turut dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah Lombok Timur dan Koordinator Padi Irigasi dan Rawa Direktorat Serealia Ditjen Tanman Pangan Kementan. (nf)

 

Print Friendly, PDF & Email