Percepatan Pengembangan SDM TIK Milenial Melalui Literasi Digital

Pekan Literasi Digital Bersama Kelompok Masyarakat Milenial dan Komunitas di Kota Batu, Selasa (26/7/2022)

Batu, Ditjen Aptika – Kecepatan perkembangan teknologi informasi masih belum imbang dengan kemampuan SDM-nya, khususnya generasi muda atau milenial. Merespon hal itu, Kementerian Kominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menginisiasi program Pekan Literasi Digital untuk Kelompok Masyarakat Milenial dan Komunitas di Batu, Jawa Timur.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Provinsi Jawa Timur dalam sambutannya menuturkan bahwa teknologi informasi berkembang sangat cepat tapi belum bisa diimbangi oleh perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Memang saat ini sedang dibutuhkan literasi digital, kecepatan teknologi informasi masih belum balance dengan kemampuan SDM-nya, membangun teknologi merupakan hal yang lebih mudah dari membangun manusianya. Harus ada percepatan pembangunan SDM untuk mengimbangi perkembangan teknologinya,” tutur Kadis Kominfo Jawa Timur, Hudiyono, Selasa (26/7/2022).

Merujuk laporan yang dirilis oleh APJII pada Juni 2022 lalu, ditemukan kelompok umur 13-18 tahun memiliki tingkat penetrasi internet tertinggi dengan persentase 99,16 persen, dan diikuti kelompok usia 19-34 tahun sebesar 98,64 persen.

Sementara dalam Pekan Literasi Digital tersebut, dibuka kelas-kelas yang mengusung empat pilar literasi digital dengan narasumber yang kompeten di masing-masing kelas. Yakni Kelas Obral-Obrol Literasi Digital, Kelas Kebal Hoaks, Kelas Personal Branding, dan Kelas Konten Kreator.

Soni Mongan (kanan) pada kegiatan Pekan Literasi Digital Bersama Kelompok Masyarakat Milenial dan Komunitas di Kota Batu, Selasa (26/7/2022).

Di sesi kelas Personal Branding, Soni Mongan selaku Public Speaker dan Praktisi Literasi Digital menyampaikan bahwa personal branding ini penting untuk kita kembangkan. Dari situlah bisa tercipta koneksi dan kolaborasi baru yang positif dan bermanfaat.

Personal branding itu bagaimana kita memasarkan diri kita dan karier melalui suatu citra yang dibentuk untuk khalayak umum. Personal branding itu ada dua, face to face dan menggunakan media digital. Face to face itu yang istilahnya dari mulut ke mulut. Sedangkan untuk digital, berarti kita menjual memperlihatkan lewat sosial media,” terangnya.

Ia juga menambahkan, di ranah digital kita harus mengetahui hal-hal unik yang ada di dalam diri kita.

Lihat juga: KKN UNU NTB, Tingkatkan Potensi Desa dengan Literasi Digital

Pekan Literasi Digital merupakan salah satu bagian dari Program Literasi Digital Nasional bertajuk Indonesia Makin Cakap Digital yang mengangkat empat pilar literasi digital, yaitu Etika Digital, Kemampuan Digital, Keamanan Digital, serta Budaya Digital. Kegiatan itu memiliki target menjangkau 50 juta orang hingga tahun 2024 mendatang. (sap)

Print Friendly, PDF & Email