Kominfo Siapkan Tim Khusus Tangani Serangan Siber dan Hoaks di Pemilu 2024

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai antisipasi serangan siber dan hoaks pada Pemilu 2024 sedang ramai diberitakan media. Mengenai hal ini, Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan telah menyiapkan tim khusus yang disebut Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk membantu KPU mengantisipasi ancaman serangan siber hingga hoaks tersebut. Tim tersebut akan bekerja 24 jam untuk mengawasi keseluruhan ruang digital.

“Terhadap serangan siber sudah ada koordinasi lintas Kementerian Lembaga untuk mempunyai tim cyber response, disebut CSIRT yaitu quick response team. Tim ini yang akan merespons terhadap semua serangan siber,” ujar Johnny dikutip dari Kumparan.com, Rabu (6/7/2022).

Johnny menambahkan, tim tersebut juga dilengkapi peralatan khusus untuk menunjang kerja mereka mengatasi berbagai ancaman siber, seperti cyber drone dan sedang disiapkan response team-nya.

Selain itu, Kemkominfo juga menggandeng berbagai penyedia platform untuk mengatasi serangan siber dan penguatan sistem dengan berbagai teknologi terbaru agar tak mudah ditembus.

Forum B20-G20 Indonesia Bahas Rekomendasi Transformasi Digital

Selain itu, isu mengenai transformasi digital juga ramai diberitakan media. B20 Indonesia melalui Digitalization Task Force menggelar forum dialog G20-B20, Kamis (7/7/2022) di Jakarta.

Pertemuan Menteri Keuangan G20 di Jakarta (17-18/2/2022).

Dikutip dari Bisnis.com, Rabu (6/7/2022), Chair of Digitalization Task Force Ririek Adriansyah mengatakan dialog ini bertujuan meningkatkan kesadaran untuk mengatasi tantangan digitalisasi yang dihadapi saat ini terutama mengenai adopsi teknologi digital, infrastruktur dan literasi digital, dukungan transformasi digital di sektor UMKM serta isu-isu keamanan siber.

Dalam sesi panel 1 membahas mengenai bagaimana mendorong konektivitas universal, dilanjutkan sesi panel 2 yang membahas mengenai pondasi ekonomi digital yang berkelanjutan dan tangguh, sesi panel 3 mengenai literasi dan kesiapan adopsi digital bagi UMKM dan individu masyarakat, dan ditutup dengan sesi panel terakhir yang membahas mengenai standar keamanan siber berbasis risiko dalam operasional jaringan perusahaan. (frs)

Print Friendly, PDF & Email