Beri Dukungan, Menkominfo Ingin Industri Game Dalam Negeri Berkembang

Dirjen Aptika, Semuel A Pangerapan (kiri), saat Konferensi Pers Pembukaan Pendaftaran HUB.ID Startup Digital & Indonesia Game Developer Exchange, Rabu (28/07/2021).

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai Indonesia Game Developer Exchange menjadi isu terbanyak dengan total 21 pemberitaan media cetak dan online. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mendorong industri gim nasional untuk menguasai pasar dalam negeri. Pertumbuhan industri gim di Indonesia bergerak sangat dinamis dan pandemi Covid-19 telah menjadi momentum perkembangan dan pertumbuhannya.

“Kita ingin melihat para pelaku industri game dalam negeri dapat menguasai pangsa pasar yang lebih besar di negeri sendiri, dapat menciptakan produk-produk game yang bisa bersaing dengan game developer global, dan membuka mata dunia bahwa Indonesia bukan sekadar pasar tapi juga pemain penting dalam tatanan industri game dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Johnny dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Detik.com, Sabtu (20/11/2021).

Kawasan Asia-Pasifik memiliki 1,45 miliar pemain gim elektronik yang mewakili 54% global. Sebagai pasar gim terbesar di Asia Tenggara, Indonesia mencatat pendapatan gim US$ 1,7 miliar pada 2020 dan terus meningkat sekitar 25-35% setiap tahun.

Johnny pun menegaskan dukungan pemerintah untuk ekosistem industri gim di Tanah Air. Melalui penyelenggaraan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berupaya untuk mendorong industri gim nasional menguasai pasar dalam negeri dan luar negeri.

IGDX 2021 nantinya akan terdiri dari empat kegiatan utama yakni IGDX Academy, IGDX Business, IGDX Career, dan IGDX Conference. Setiap kegiatan melibatkan banyak pihak dari pelaku industri game baik dalam negeri maupun luar negeri.

“Saya berharap, ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para game developer lokal kita untuk mencari informasi, ilmu dan pengetahuan, jejaring baru,” ujar Johnny. Selain itu, Johnny juga mendorong agar pelaku-pelaku industri game di Indonesia mampu meningkatkan kapasitas perusahaan dan mendapatkan pendanaan.

Kominfo: Ada 1.991 Isu Hoaks terkait Covid-19

Isu mengenai hoaks terkait Covid-19 turut mewarnai pemberitaan. Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan terdapat sebanyak 1.991 isu hoaks Covid-19 pada 5.131 unggahan media sosial selama kurun waktu 23 Januari 2020 hingga 18 November 2021. Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan, isu hoaks Covid-19 tersebut tersebar di Facebook dengan sejumlah 4.432 unggahan. Pemutusan akses telah dilakukan pada 5.004 unggahan dan 127 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti.

“Kedua, untuk isu hoaks vaksinasi Covid-19 terdapat 390 isu pada 2.425 unggahan media sosial dengan jumlah sebaran terbanyak pada Facebook sebanyak 2.233. Pemutusan akses telah dilakukan terhadap 2.425 unggahan tersebut,” ujar Dedy, dilansir dari Okezone.com.

Untuk isu terkait hoaks PPKM terdapat sebanyak 48 isu pada 1.167 unggahan media sosial dengan sebaran terbanyak pada Facebook sebanyak 1.149. Pemutusan akses dilakukan terhadap 1.003 unggahan dan 164 unggahan lainnya sedang ditindaklanjuti. Dalam kurun waktu 4 November hingga 11 November, tidak terdapat peningkatan isu hoaks dan terdapat penurunan angka sebaran konten hoaks di sosial media.

“Untuk isu hoaks Covid-19, di minggu ini terdapat penambahan sejumlah 8 isu dan 32 unggahan hoaks. Di minggu sebelumnya, pertambahan isu Covid-19 adalah sebanyak 12 isu dan 34 unggahan hoaks,” kata Dedy.

Terkait isu hoaks vaksinasi COVID-19, minggu ini terdapat penambahan sejumlah 8 isu dan 27 unggahan hoaks. Di minggu sebelumnya, pertambahan isu vaksinasi COVID-19 adalah sebanyak 8 isu dan 32 unggahan hoaks.

Dedy mengatakan, pada minggu ini tidak terdapat pertambahan isu hoaks terkait PPKM. Namun, terdapat pertambahan isu sebanyak 27 unggahan hoaks.
“Di minggu sebelumnya, tidak ada pertambahan isu PPKM namun terdapat pertambahan konten sebanyak 30 unggahan hoaks,” kata Dedy.

Beberapa contoh isu hoaks sepanjang seminggu terakhir dari total 16 isu konten hoaks yang bertambah sejak tanggal 11 November hingga 18 November 2021 adalah disinformasi mengenai poster Covid-19 yang mengajak para orangtua untuk menyumbangkan organ anak-anak mereka pada 11 November 2021.

“Padahal poster tersebut merupakan hasil altrasi dan tidak benar sama sekali,” kata Dedy. Pada tanggal yang sama juga tersebar berita palsu mengenai negara Jepang yang memutuskan untuk menghentikan program vaksinasi Covid-19 dan memilih ivermectin sebagai obat yang dapat menghentikan penyakit Covid-19 dalam semalam.

“Pada 13 November 2021 telah beredar hoaks unggahan di media sosial Facebook yang mengklaim orang yang disuntik vaksin cenderung mengalami perubahan mental dan fisik,” ujar Dedy.

Pada tanggal yang sama pun muncul narasi video yang beredar di media sosial berupa potongan video berbahasa asing yang mengklaim bahwa tes swab Covid-19 adalah vaksinasi yang terselubung.

Print Friendly, PDF & Email