Hoaks Vaksin Covid-19 Masih Banyak, Kominfo Turunkan 2.307 Konten di Media Sosial

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai hoaks Vaksin Covid-19 mendominasi pemberitaan dalam 24 jam terkahir. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melaporkan temuan hoaks seputar vaksin covid-19. hingga Kamis (28/10/2021) seperti dikutip liputan6.com terdapat 372 temuan hoaks yang tersebar di berbagai media sosial dan sebarannya mencapai 2.307 konten

Sebaran hoaks paling banyak ditemukan di Facebook. Di sana terdapat 2.131 konten hoaks seputar vaksin covid-19. Sementara Twitter berada di posisi kedua. Dalam catatan Kementerian Kominfo ada 108 sebaran hoaks soal vaksin Covid-19 di platform ini.

Situs berbagi video, seperti YouTube dan TikTok juga tak luput dari sasaran hoaks. Tercatat, ada 43 hoaks di YouTube dan 21 di TikTok. Lalu 18 sebaran hoaks sisanya ditemukan Kementerian Kominfo berada di Instagram.

Pihak Kementerian Kominfo sudah melakukan takedown kepada semua informasi hoaks tersebut. Salah satu postingan soal vaksin covid-19 yang sudah ditelusuri kebenarannya oleh Cek Fakta adalah hoaks video penyuntikan vaksin covid-19 kosong bagi murid sekolah Tiongkok di Jakarta.

Peringati Sumpah Pemuda Menkominfo Ajak Manfaatkan Ruang Digital

Isu terkait peringatan Hari Sumpah Pemuda menjadi isu terbanyak selanjutnya dengan total 18 pemberitaan media cetak dan online. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengajak masyarakat khususnya generasi muda Indonesia untuk menguasai ruang digital beserta teknologi pendukungnya di momen Hari Sumpah Pemuda agar bisa lebih cepat memulihkan ekonomi Indonesia pascapandemi COVID-19.

Johnny berpendapat penguasaan atas ruang digital oleh generasi muda akan dapat memiliki manfaat bagi masyarakat Indonesia. “Wahai generasi muda, generasi milenial, generasi Z, generasi Alpha, seluruh putra dan putri Indonesia, siapkan diri anda untuk masuk ke babak baru dunia, yaitu dunia digital,” tutur Johnny dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kantor Kemenkominfo, seperti dikutip dari merdeka.com, Kamis (28/10/2021).

Johnny mengatakan, dengan menguasai teknologi digital maka generasi muda dapat memiliki daya kuat dalam memajukan perekonomian digital bangsa. Tentunya, semangat Sumpah Pemuda sangat relevan dengan nilai gotong royong, khususnya dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Dengan semakin banyak karya- karya ciamik yang dihasilkan di ruang virtual dan memanfaatkan perekonomian digital maka Indonesia bisa lebih cepat mengalami pemulihan di sektor ekonomi. (lry)

Print Friendly, PDF & Email