Jakarta, Ditjen Aptika – Pemerintah berkomitmen untuk mendorong dan mengembangkan ekosistem industri permainan elektronik. Hal tersebut ditandai dengan diselenggarakannya turnamen Piala Presiden e-Sport 2021.
“Turnamen Piala Presiden e-Sport merupakan ajang kompetisi e-sport terbesar di Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 2019. Hal ini berlanjut terus hingga gelaran ketiga di tahun 2021, karena pengembangan ekosistem industri permainan elektroik merupakan salah satu komitmen Presiden Joko Widodo,” jelas Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, saat Konferensi Pers Piala Presiden Esports 2021 Siap Digelar, Selasa (14/09/2021).
Ajang berskala nasional tersebut, lanjut Moeldoko, menjadi wadah dan sarana kompetisi bagi atlet-atlet e-sport Indonesia untuk dapat menunjukan potensi dan prestasi yang mereka miliki. Ia menjelaskan bahwa Piala Presiden e-Sport 2021 menargetkan lebih dari 90 ribu peserta dengan 5 cabang/nomor pertandingan pada berbagai platform.
Kepala KSP itu juga menuturkan bahwa industri permainan elektronik di Indonesia berkembang pesat baik sisi pasar maupun produsen. Hal itu ditandai dengan Indonesia yang menduduki peringkat pertama pasar games terbesar di Asia Tenggara dan peringkat 12 Dunia.
“Total pendapatan mencapai 29 Triliun Rupiah serta menghasilkan sebanyak 115 juta pemain. Hal ini yang menjadi salah satu pertimbangan dan acuan pemerintah untuk terus mengembangkan ekosistem industri e-sport, khususnya melalui ajang Piala Presiden e-Sport,” tandas Moeldoko.
Namun pesatnya pertumbuhan ekosistem industri tersebut perlu diimbangi oleh kesiapan dalam aspek keolahragaan, yaitu pembinaan atlet dan turnamen e-sport. Di sisi regulasi pemerintah sedang melakukan revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional, dimana e-sport ikut dipertandingkan dan dibina untuk olahraga prestasi.
Pemerintah menurut Moeldoko juga berharap Piala Presiden e-Sport ini tidak hanya menjadi ajang bagi atlet saja, tapi juga bagi pengembang game lokal agar semakin tumbuh dan dapat bersaing dengan pengembang game global. Di tahun ini permainan lokal buatan anak bangsa yang bernama Lokapala ikut dipertandingkan.
“Kami berharap ajang ini dapat dimanfaatkan oleh Lokapala dan pengembang game lokal lainnya untuk naik kelas tidak hanya nasional tapi juga internasional. Kami dukung generasi muda Indonesia yang kreatif khususnya di bidang permainan elektronik. Mari jadikan turnamen ini sebagai momentum untuk Indonesia bangkit,” pungkas Moeldoko.
Lihat juga: Industri Game Tumbuh Pesat, Perlu Edukasi Terhadap Pengguna
Sepakat dengan Kepala KSP, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta yakin bahwa syarat agar atlet Indonesia bisa berjaya di kancah internasional, maka diperlukan dan dikuatkan kompetisi lokal seperti ajang Piala Presiden e-Sport.
“Ajang ini merupakan ajang nasional tertinggi dalam bidang e-sport dan tentu akan memberikan banyak kebanggan dan semangat tinggi bagi pelaku game tanah air untuk mengikuti ini. Hal membanggakan lain seperti yang sudah diutarakan sebelumnya ialah ada nomor pertandingan yang diproduksi dari game lokal, Lokapala,” ungkapnya Raden.
Ia juga mengingatkan sebagai cabang olah raga baru tentu perlu ada penyempurnaan-penyempurnaan, baik dari sisi regulasi, jenis, dan manajemen pertandingan. Dirinya pun berharap semoga ekosistem industri e-sport cepat berkembang dan Indonesia dapat meraih kejayaan dalam cabang ini.
Kementerian Kominfo sendiri turut ambil bagian dalam melakukan tata kelola permainan elektronik melalui klasifikasi permainan elektronik interaktif. Kemkominfo membuat sistem rating yang disebut Indonesia Game Rating Sistem (IGRS). Dasar hukum IGRS ialah Peraturan Menteri Kominfo No.11 Tahun 2016 tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik, berdasarkan kategori konten game dan kelompok usia pengguna.
IGRS membantu pengembang dan distributor Permainan Interaktif Elektronik dalam memasarkan produk sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Juga membantu masyarakat khususnya orang tua dalam memilih permainan elektronik yang sesuai dengan kelompok usia pengguna. Kelompok usia terbagi lima kategori, yaitu IGRS 3+ , IGRS 7+ , IGRS 13+ , IGRS 18+ , dan IGRS SU (kelompok usia yang dimulai dari usia tujuh tahun).
Tentang Piala Presiden e-Sport 2021
Turnamen Piala Presiden e-Sport 2021 digelar dengan menggandeng IESPL sebagai penyelenggara. Kompetisi e-sport 2021 ini merupakan hasil kerja kolaboratif antara K/L yang meliputi Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Kominfo, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Turnamen kali ini telah memasuki tahun ketiga, setelah sebelumnya berhasil diselenggarakan pada tahun 2019 dan 2020. Ada enam cabang permainan yang akan dipertandingkan, yaitu:
- E-football PES 2021,
- Free Fire,
- Lokapala,
- PUBG Mobile,
- Mobile Legend Bang Bang, dan
- Mobile Premiere League.
Hadiah yang disediakan mencapai total 2 Miliar Rupiah. Para peserta sudah dapat mulai melakukan pendaftaran sejak tanggal 9 september 2021 melalui laman pialapresidenesport.kincir.com.
Setelah melakukan pendaftaran, tim penyelenggara akan menyaring tim-tim yang akan mengikuti kualifikasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan. Kemudian tim penyelenggara akan mengumumkan tim-tim yang akan bertanding di kualifikasi Piala Presiden Esports 2021 lewat e-mail.
Lihat juga: IGDX Jadi Pendorong Industri Game Indonesia agar Mampu Bersaing Global
Ajang Piala Presiden e-Sport 2021 dilaksanakan pada enam regional, yakni Regional Sumatera, Regional Kalimantan, Regional Sulawesi, Regional Jawa, Regional Bali, NTT dan NTB, serta Regional Maluku dan Papua. Informasi lebih lanjut dapat langsung mengakses situs resmi Piala Presiden e-Sport 2021. (lry)