Revisi UU ITE dan Cara Humanis Minimalisir Hoaks Vaksin Covid-19

Menteri Johnny G. Plate dalam Raker Komisi I DPR RI, Senin (01/02/2021). Sumber AYH

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait UU ITE masih mewarnai pemberitaan dalam 24 jam terakhir. Tanggapan dari  berbagai pihak masih mewarnai terkait revisi UU ITE yang dikemukakan oleh Presiden Jokowi.

Media mengutip pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani yang meminta revisi UU ITE menjadi fokus pengawasan DPR RI dan masuk dalam Prolegnas Prioritas 2021. DPR juga akan menindaklanjuti Surpres tentang penunjukan wakil pemerintah untuk membahas RUU sesuai mekanisme dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Terdapat sejumlah isu yang menjadi perhatian rakyat yang perlu menjadi fokus pengawasan DPR. Beberapa isu tersebut antara lain pelaksanaan vaksin Covid-19,  rencana Revisi UU ITE, tata kelola lembaga pengelola investasi, pelaksanaan Ibadah Haji 2021,” kata Puan dikutip dari cnnindonesia.com, Selasa (09/03/2021).

Selain itu, menurutnya, DPR pun akan menindaklanjuti Surat Presiden (Surpres) tentang penunjukan wakil pemerintah untuk membahas RUU sesuai mekanisme dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Cara Humanis Minimalisir Hoaks Vaksin Covid-19

Presiden Jokowi dalam Pelaksanaan Vaksinasi untuk Awak Media di Hall Basket Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (25/02/2021)

Isu mengurangi hoaks vaksin Covid-19 muncul di pemberitaan akibat hoaks vaksinasi yang ramai dibicarakan. Salah satumya, Anggota Tim Pakar Universitas Lambung  Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Nasrullah, meminta petugas vaksinasi lebih humanis agar tidak ada masyarakat yang tidak ragu dengan vaksin.

Keraguan akan fungsi vaksin Covid-19 melonjak drastis karena ada banyak hoaks alias informasi palsu yang bertebaran di media  sosial. Dalam survei Kementerian Kesehatan Indonesia, WHO dan UNICEF yang dilaksanakan pada November 2020 dengan  responden lebih dari 112 ribu menunjukkan hanya 64,8 persen yang bersedia divaksin.

“Mari kita sukseskan vaksinasi Covid-19 secara humanis. Vaksinator secara penampilan tidak menimbulkan rasa takut, tapi justru membuat perasaan menjadi nyaman,” kata Nasrullah dikutip dari Liputan6.com, Senin (08/03/2021).

Nasrullah mengakui bahwa mengajak orang untuk sehat ternyata tidak mudah. Namun  perlu disadari apabila tidak vaksin, jumlah penderita Covid-19 akan semakin bertambah. (pag)

Print Friendly, PDF & Email