Jakarta, Ditjen Aptika – Melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Kementerian Kominfo menargetkan 50 juta masyarakat mendapatkan materi dan mengikuti kurikulum literasi digital.
“Sampai tahun 2024 kami akan melakukan kegiatan literasi digital melalui GNLD Siberkreasi dengan menargetkan 50 juta masyarkat di Indonesia. Proses literasi digital kami bagi atas tiga jenis, yakni platform, framework, dan activation,” jelas Koordinator Literasi Digital Kemkominfo, Rizki Ameliah, saat Webinar Literasi Digital Positif, Kreatif, dan Aman di Internet, Rabu (18/11/2020).
Dalam menjalankan program literasi digital, Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi memiliki 108 mitra dari berbagai macam organisasi dan komunitas literasi dgital.
Adapun topik-topik yang dibahas dalam lima pilar tersebut, yaitu:
- Digital content/lifestyle, membahas mengenai pemanfaatan teknologi dan internet dalam kehidupan sehari-hari khususnya melalui media sosial dan platform digital;
- Digital parenting, membahas mengenai perkembangan teknologi dan internet yang harus diketahui oleh para orang tua dan guru dalam pengembangan pola asuh serta sistem pendidikan;
- Digital economy, membahas mengenai penggunaan teknologi dan internet dalam dunia usaha, pengembangan marketplace/e-commerce, dan transaksi jual beli yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis dan masyarakat;
- Digital society, membahas mengenai bagaimana etika sebagai warga dunia digital yang cerdas dan bertanggungjawab; dan
- Digital governance, membahas mengenai penggunaan teknologi dan informasi yang digunakan oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan publik yang lebih efisien dan perlu diketahui oleh masyarakat.
“Pilar-pilar tersebut diimplementasikan dalam berbagai program, seperti Kelas Podcast Siberkreasi, Siberkreasi Hangout Online, Siberkreasi Class, seminar, coaching clinic, serta training of trainer (ToT),” tuturnya.
Literasi Digital untuk Percepatan Transformasi Digital
Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk mempercepat transformasi digital, Kemkominfo berperan dalam mendorong digitalisasi pada semua sektor (ekonomi, bisnis, dan pemerintahan).
Lihat juga: Literasi Digital Ikut Dorong Pengentasan Daerah Tertinggal
“Penggunaan internet memiliki sisi negatif dan positif, oleh karennya tingkat literasi digital masyarakat juga harus ditingkatkan agar internet bisa dimanfaatkan secara positif dan produktif. Literasi digital juga menjadi upaya penanganan konten negatif di internet pada sisi hulu,” ucap Rizki.
Selain itu, literasi digital juga masuk ke dalam penguatan ekosistem transformasi digital selain infrastruktur internet, kebijakan pengembangan teknologi, serta percepatan legislasi primer dan hubungan internasional.
Kemkominfo juga mendorong akselerasi SDM talenta digital dengan didukung kajian dan riset bidang TIK agar pelaksanaan program tersebut lancar.
“Kami menyiapkan talenta-talenta digital di Indonesia dari tingkat dasar hingga lanjutan untuk mewujudkan dan menyiapkan transformasi digital di Indonesia agar dapat berjalan dengan lancar,” terangnya.
Sementara itu Anggota Komisi I DPR RI, Ilham Pangestu berpendapat saat ini peluang usaha melalui platform digital sangat besar. Namun hal tersebut harus dibarengi dengan kecakapan literasi digital.
“Sehingga masyarakat mampu menggunakan perkembangan teknologi sebagai sumber daya mengembangkan potensi berwirausaha,” himbaunya.
Menurut Ilham, saat ini jumlah pelaku bisnis daring sudah begitu banyak. Sehingga tahun 2020 bisa menjadi momentum tepat untuk memulai literasi kepada pebisnis daring tersebut. (lry)