Jakarta, Ditjen Aptika – Kementerian Kominfo mengapresiasi inovasi dan solusi lokal yang dikembangkan oleh peserta Internet of Things (IoT) Makers Creation 2020. Inovasi tersebut ditujukan untuk menyelesaikan masalah masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Di tengah pandemi ini, ide-ide kreatif dari IoT memang harus dikembangkan agar masyarakat tetap dapat mempertahankan produktivitas,” tutur Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemkominfo, Ismail saat Webinar IoT for Resilience in The Face of Pandemics, Rabu (30/09/2020).
Menurutnya, pandemi Covid-19 dan IoT memiliki filosofi yang sama. Baik Covid-19 maupun IoT membantu agar aktivitas masyarakat dapat berjalan melalui jarak jauh.
“Teknologi IoT dapat menjadi solusi di tengah pandemi ini dengan dua cara. Pertama, menggantikan aktivitas tatap muka sehingga dapat dilakukan secara daring. Kedua, IoT juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas protokol kesehatan dalam aktivitas yang tidak dapat digantikan secara daring,” terang Ismail.
Kegiatan IoT Makers Creation merupakan salah satu upaya mengembangkan ekosistem IoT di Indonesia. Oleh karenanya Kemkominfo akan terus mendukung program tersebut agar ekosistem IoT Indonesia bisa berkembang.
“Menang atau kalah merupakan hal wajar. Bagi yang kalah jangan cepat menyerah. Bagi pemenang juga jangan cepat puas, karena teknologi berkembang sangat cepat sehingga akan terus membutuhkan pengembangan-pengembangan,” tutup Ismail.
Lihat juga: Potensi Internet of Thing di Bali
Sementara itu Ditjen Aplikasi Informatika Kemkominfo juga berkomitmen dalam mengembangkan ekosistem IoT di Indonesia melalui program Republik of IoT. Program itu merupakan sebuah upaya edukasi dan literasi sekaligus membuka akses teknologi terkait IoT kepada masyarakat.
Tentang IoT Makers Creation
Kementerian Kominfo dan Asosiasi IoT Indonesia menyelenggarakan program tahunan IoT Makers Creation sebagai upaya meningkatkan ekosistem IoT di Indonesia. Tahun 2020 ini merupakan kali kedua program tersebut digelar.
Guna penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, kelas pelatihan yang semula direncanakan berlangsung tatap muka digantikan dengan kelas pelatihan dan konsultasi virtual. Pada gelaran tahun ini ada 50 peserta yang ikut mendaftar dan melahirkan 10 finalis.
Dari 10 finalis itu, ditentukan tiga pemenang yang mendapatkan hadiah utama. Juara tiga mendapat hadiah lima juta rupiah, juara dua mendapat tujuh juta rupiah, dan juara satu mendapat sepuluh juta rupiah.
Hasilnya, Tim USMAN-AMIKOM asal Yogyakarta merebut juara pertama dengan karya UVC Sterilizer Lantai Masjid yang Aman. Juara kedua direbut TTG Team dari Mataram dengan karya Smart Gate CN20, sedangkan juara ketiga diraih Tasik Inovasi dengan karya Smart Ventilator.
Perwakilan dari tim USMAN-AMIKOM, Elik Hari Muktafin mengatakan alat tersebut menjadi solusi bagaimana menjaga kondisi lantai masjid tetap bersih tanpa harus mengosongkan masjid untuk penyemprotan desinfektan. “Alat ini dapat bekerja aman sepanjang hari dan diperlukan untuk menjaga kondisi lantai,” ujarnya.
Elik pun berencana mengembangkan produk hingga level komersialisasi skala industri dan sedang dalam proses paten. Di sisi lain ia juga terus melakukan perbaikan berdasarkan masukan-masukan para pengguna. (lry)