Usulan Digital Platform untuk Pendampingan Desa Wisata

Jakarta, Ditjen Aptika – Sejumlah desa wisata dalam program Pandu Digital bermasalah di jaringan internet. Para pendamping desa turut membahas integrasi pembangunan melalui aplikasi berbasis internet.

“Pada program Pandu Digital ini, desa-desa yang mengikuti program diharapkan dapat menggunakan internet lebih baik lagi, serta dapat mulai menggunakan sistem aplikasi yang lebih murah,” kata Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika, Slamet Santoso saat Rapat Pembentukan dan Pemberdayaan Pandu Digital Wilayah Desa, di Hotel Novotel Jakarta Barat, Selasa (18/06/2019).

Salah satu daerah yang memiliki masalah pengggunaan internet adalah Subang. Menurut Evi, perwakilan pendamping desa-desa di Subang, desa-desa wisata hanya dapat mengakses internet paling jauh 200 KM dari kota besar.

Sedangkan Ariani dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) mengusulkan, “Kemkominfo bersama Kementerian Desa melakukan pendampingan dalam peningkatan fasilitas dan kapasitas TIK desa terlebih dulu, baru kemudian membuat sebuah digital platform setara Facebook atau Whatsapp. Platform digital ini akan memakan modal yang lebih murah dan ringan.”

Digital platform ini, lanjut Ariani, nantinya akan membantu pengembangan desa dari banyak sisi. Seperti tata kelola desa, media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat dan pemerintah sekitar. Serta platform teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik dari segi pariwisata.

Selain dalam bidang pariwisata, desa-desa yang ikut dalam Pandu Digital diharapkan dapat mengembangkan usaha pada bidang pertanian dan kerajinan yang merambah dunia digital. Ariani menambahkan, dari usulannya membuat digital platform ini, nantinya akan muncul aplikasi-aplikasi lain untuk berjualan online dan sistem pemasaran digital untuk bidang tersebut.

Pandu Digital adalah masyarakat umum yang memiliki kompetensi literasi digital dan mampu bertugas sebagai perintis, pemandu, pemimpin, pendukung ataupun pelaku aktif atas tercapainya visi dan misi Pandu Digital. Pandu Digital diinisasi dan difasilitasi oleh jejaring Gerakan Nasional Siberkreasi. (pag)

Print Friendly, PDF & Email