Gojek Decacorn Pertama Indonesia

Menteri Kominfo Rudiantara (tengah) bersama Founder GO-JEK Nadiem Makarim (kedua kanan) dalam acara peresmian layanan GO-JEK dari Sabang hingga Merauke di Jakarta, 2018. (Foto: Tribunnews/IR)

Jakarta, Ditjen Aptika – Berdasarkan riset CB Insights yang berjudul The Global Unicorn ClubJumat (05/44/2019), disebutkan Gojek telah menembus angka valuasi USD 10 miliar. Hal itu menandakan bahwa startup ride hailing asal Indonesia tersebut kini telah resmi menyandang status decacorn.

Berita menggembirakan tersebut sejalan pernyataan Menteri Kominfo Rudiantara bahwa target tahun 2019 ini Indonesia memiliki satu decacorn dan lima unicorn. Capaian ini menjadikan Gojek sebagai startup pertama asal Indonesia dengan status decacorn.

Naik kelasnya Gojek bukanlah perkara mudah, butuh perjalanan panjang setelah beroperasi selama 10 tahun hingga akhirnya Gojek dapat menyandang status decacorn. Menurut catatan CB Insights perjalanan sumber pendanaan Gojek hingga menjadi decacorn dimulai pada tahun 2014, melalui Pendanaan Seri A Gojek memperoleh pendanaan dari modal ventura asal Singapura, Openspace venture dan Capikris Foundation.

Pada awal 2018 Gojek melakukan Pendanaan Seri E dengan total dana yang terkumpul US$1,5 miliar. Investor yang bergabung ialah Via ID, Tencent Holdings, Temasek Holdings, Astra International, Meituan-Dianping, JD.com, Google hingga Blibli.

Pada awal 2019 Gojek menggelar Pendanaan Seri F tahap pertama dengan total dana yang terhimpun US$1 miliar. Deretan investornya yaitu Astra Internasional, Tencent Holdings, JD.com dan Google. Terakhir Gojek menggelar putaran pendanaan seri F kedua pada 5 Maret 2019.

CB Insight menempatkan gojek pada peringkat ke 2 di Asia Tenggara dan peringkat 19 secara global. (Infografis: CBInsight).

Nilai valuasi startup ditentukan oleh faktor-faktor seperti, penguasaan pasar dan total transaksi yang dilayani. Meski Gojek berawal sebagai startup ride sharing, dalam perkembangannya startup ini juga jadi penguasa bisnis financial technology di Indonesia melalui Gopay.

Valuasi Gojek diperkirakan akan semakin membesar, setelah di tahun 2018 Gojek mengumumkan ekspansi ke empat negara di Asia Tenggara, yakni Vietnam (menawarkan layanan makanan serta transportasi motor), Singapura (layanan mobil), Thailand, dan Filipina (layanan sepeda motor).

Dengan naiknya valuasi Gojek ini maka kini Asia Tenggara memiliki dua startup decacorn, setelah sebelumnya Grab Holdings lebih dulu menyandang status decacorn dengan valuasi US$11 miliar. Selain Gojek ada dua startup asal Indonesia dalam daftar CB Insight, yaitu Tokopedia (US$ 7 milliar) dan Traveloka (US$ 2 miliar).

Kominfo terus berupaya mengembangkan startup-startup yang ada di Indonesia agar bisa menjadi unicorn bahkan decacorn melalui berbagai program, seperti 1000 Technopreneur dan Nexticorn (Next Indonesia Unicorn). (lry)

Print Friendly, PDF & Email