Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai literasi digital mengemuka dalam sehari terakhir. Indonesia melalui forum Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia mendorong negara-negara anggota memiliki indeks untuk mengukur kecakapan dan literasi digital.
“Kemarin, ketika kita tawarkan ide ini ke negara-negara lain, sebagian besar mendukung,” kata Alternate Chair DEWG dan Juru bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi kepada wartawan, dikutip dari RRI.co.id, Senin (11/4/2022). Ia juga menambahkan, Indonesia telah menyusun G20 Toolkit for Measuring Digital Skills and Literacy, sebagai alat pengukuran kecakapan dan literasi digital.
Dedy menyebut, isu kecakapan dan literasi digital merupakan salah satu dari tiga isu prioritas yang diusung Indonesia dalam forum DEWG Presidensi G20 Indonesia. Delegasi negara anggota G20 mengusulkan untuk mempertimbangkan aspek di luar teknis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam isu ini.
E-Commerce Makin Moncer, Startup Binaan HUB.ID Perluas Pasar Pedesaan
Isu mengenai Startup Digital juga sedang ramai beberapa waktu ini. Kemkoinfo melalui program HUB.ID 2021 terus mendorong tumbuh kembang industri startup digital di tanah air. Melalui program ini, startup difasilitasi untuk melakukan pertemuan bisnis dengan korporasi baik BUMN ataupun swasta, Kementerian/Lembaga (K/L), Pemerintah daerah (Pemda), dan investor.
Koordinator Business Matchmaking Ditjen Aptika, Luat Sihombing dalam acara HUB.ID Alumni Talks mengatakan, HUB.ID bisa menjadi platform bagi startup Indonesia untuk bertumbuh dari skala bisnis. Termasuk memperluas kerja sama bisnis dan memperbanyak aktivitas bisnis, seperti dikutip dari Sindonews.com, Kamis (7/4/2022).
Menurut Luat, startup yang masuk ke dalam program HUB.ID 2021 sektornya cukup beragam, di antaranya pariwisata, keuangan, logistik, pertanian, dan perikanan. Salah satu startup yang dinilai menunjukkan perkembangan positif adalah Dagangan.
Sebagai informasi, startup Dagangan bergerak di bidang perdagangan (commerce) barang konsumsi dan kebutuhan sehari-hari. CEO dan Co-Founder Dagangan Ryan Manafe menyatakan, teknologi bisa menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Dalam hal ini, Dagangan hadir untuk memberikan akses bahan pokok dengan harga yang wajar. (hth)