Manado, Ditjen Aptika – Menteri Komunikasi dan Informatika secara langsung meninjau calon lokasi Pusat Data Nasional (PDN) di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Hal itu ditujukan guna membangun satu pusat data nasional dalam rangka menghasilkan satu data nasional, sekaligus sebagai upaya mendukung terwujudnya program digitalisasi nasional yang dicanangkan Presiden Jokowi.
“Saya datang ke sini (Bitung) memang secara khusus ingin melihat bagaimana kesiapan dan mengimplementasikannya,” tutur Menkominfo Johnny G. Plate ketika memberi sambutan saat melihat calon lokasi pembangunan Data Center Nasional di Bitung, Selasa (28/07/2020).
Menteri Johnny mengungkapkan, selain di Bitung, ada tiga lokasi lain yang direncanakan akan dibangun PDN. Yakni di ibu kota negara sekarang, di ibukota negara baru, di Kepulauan Riau-Batam (menghubungkan dengan internasional), dan di Sulawesi Utara. PDN ini nantinya berkaitan dengan implementasi dari e-Goverment.
Selain seluruh PDN tersebut saling terhubung, pemerintah juga menginginkan implementasi PDN dengan capital expenditure (capex) dan operational expenditure (opex) yang terukur.
“Karena Indonesia ini besar, maka pemerintah memilih redudansinya atas dasar wilayah walaupun data center tidak harus atas dasar wilayah. Jangan sampai membangunnya sudah mahal, merawatnya lebih mahal lagi. Jadi kita harus melihat satu kombinasi yang paling efisien,” urainya.
Lihat Juga: Teknologi Cloud Computing Efisienkan Operasional Data Center
Lokasi PDN di Bitung dipilih karena merupakan titik sentral yang menghubungkan Indonesia Bagian Barat, Tengah, dan Timur. “Rencana besar ini harus diikuti dengan rencana detil, karena secara nasional Indonesia sudah terhubung melalui backbond fiber optic,” tuturnya.
Menteri Johnny juga menekankan, data akan menjadi sangat strategis sehingga pusat datanya pun harus memenuhi prasyarat strategis tersebut. “Kalau data kita tidak dikelola dengan baik, maka bisa berpindah tangan lintas negara. Mereka dapat mengetahui kekuatan serta secara khusus kelemahan bangsa kita di masa akan datang,” paparnya.
Lihat Juga: Hikmahanto: Waspadai Perebutan Data Elektronik di Ruang Siber
Selain pusat data memenuhi syarat-syarat geologi, juga harus didukung infrastruktur penunjang power supply yang memadai. “Sumbernya bisa dari satu, dua, bahkan tiga. Karena sekali listrik mati, maka padam pula datanya,” ucap Menteri Johnny.
Menteri Johnny pun menyebutkan perlunya pengamanan sistem dan aksesibilitas transportasi. “Mulai dari pengamanan ring paling luar bagaimana military base menjaga, kamtibmasnya menjaga, dan sampai ke dalam circuit security system yang paling dalam. Berlapis-lapis itu security sistem-nya, termasuk man power,” tutupnya. (hm.ys)