Jakarta, Ditjen Aptika – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perlu mendapat dukungan terhadap dampak dari pandemi Covid-19. Salah satunya, penurunan penjualan produk-produk UMKM.
“Dukungan berbagai pihak diperlukan untuk mengatasi penurunan yang signifikan pada penjualan produk UMKM,” ucap Ketua Bidang Promosi Dekranas, Gista Putri pada diskusi daring Bidang Promosi dan Bidang Pendanaan Dekranas: Strategi Promosi Pemasaran Produk Kerajinan di Era New Normal melalui aplikasi Zoom (16/06/20).
Gista mengatakan memasuki era New Normal, dukungan tersebut salah satunya dapat berupa bantuan memasaran produk secara online (daring). “Kami telah membantu UMKM untuk meningkatkan kembali penjualan produk melalui sosial media Dekranas,” ujar Gista.
Namun, Gista menambahkan pemasaran secara daring juga tidak mudah. “Tantangan kami adalah ketika pelaku UMKM mengirimkan foto produknya secara kurang baik sehingga tidak memiliki nilai jual lebih,” ujarnya.
Dirjen Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan setuju dengan pernyataan Gista untuk mendukung pelaku UMKM. Ia pun menjelaskan langkah-langkah yang telah dilakukan Kemkominfo melalui Ditjen Aptika.
“Sebenarnya, terhitung dari tahun 2016 kami telah melakukan gerakan untuk UMKM. Hingga saat ini, terdapat 12 juta UMKM dan IKM (industri kecil menengah) yang telah on boarding,” jelasnya.
Lihat Juga: UMKM Go Online
Semuel melanjutkan pada tahap on boarding, pelaku UMKM diberikan pengetahuan bagaimana memasarkan dan mengemas produknya agar memiliki nilai jual lebih. “Kami fokus pada pemasaran secara daring. Apabila pelaku telah siap, selanjutnya masuk ke tahap active selling,” katanya.
Pada tahap active selling, pelaku UMKM bekerja sama dengan platform digital memasarkan produk agar lebih tepat sasaran. “Platform digital memiliki data konsumen yang lebih targeted. Harapannya, UMKM dapat memperoleh keuntungan yang lebih,” ujar Semuel.
Setelah menjadi active selling, tahapan selanjutnya adalah skill up business dan go international. “Pada tahap ini kami ingin meningkatkan pelaku agar tidak hanya menjadi UMKM dan IKM saja, tapi juga dapat menjadi pemain tangguh di ekonomi digital Indonesia dan internasional,” jelas Dirjen Semuel.
Lihat Juga: Adaptasi “Kebiasaan Baru”, Menkominfo Dorong Penguatan Infrastruktur Digital
Semuel mengatakan bahwa tantangan terbesar saat ini memang ada pada infrastruktur. “Hingga saat ini, penggunaan internet di Indonesia sudah 60 persen, tapi itu termasuk pengguna internet yang memiliki akses lebih dari satu,” katanya.
Dirjen Semuel mengharapkan melalui percepatan transformasi digital yang sedang dilakukan, salah satunya melalui peningkatan infrastruktur internet, ekonomi digital Indonesia dapat bersaing dan masyarakat dapat memperoleh keuntungan. (pag)