Padang, Ditjen Aptika – Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo melalui Gerakan Nasional 1000 Startup Digital mengajak anak-anak muda di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), membuat inovasi untuk membangun potensi daerah. Hal ini dilakukan dengan mengenalkan startup digital kepada mereka.
“Ini merupakan langkah awal dalam memperkenalkan definisi startup digital sekaligus menanamkan pola pikir entrepreneurship kepada masyarakat Sumatera Barat agar dapat membuat inovasi yang bisa meningkatkan potensi daerah yang ada,” ujar Subkoodinator Kerja Sama Program Tim Startup Digital Kemkominfo, Muhammad Faisal pada kegiatan Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Sumbar bertema “Inovasi Digital dalam Membangun Potensi Sumatera Barat”, di Politeknik Negeri Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (03/06/2023).
Faisal menambahkan, tak hanya meningkatkan potensi daerah, hadirnya startup digital juga diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan yang ada di daerah tersebut.
“Adanya startup digital juga diharapkan dapat menjawab masalah-masalah digital yang ada di Sumatera Barat,” tambahnya.
Menurutnya, hal itu bisa dimulai dengan berinvestasi kepada para talenta digital muda. Sehingga mereka akan lebih mudah untuk berinovasi.
Melalui program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, lanjutnya, nantinya para pemuda yang menjadi peserta akan didampingi dan difasilitasi dalam menciptakan sebuah startup digital.
“Nantinya peserta juga akan didampingi bagaimana menciptakan problem solution fit yang baik, sehingga startup digital yang dibangun dapat terus berkembang,” sebut Faisal.
Faisal pun berharap, program tersebut juga dapat menjadi wadah bertemunya stakeholder yang dapat mendorong perkembangan potensi startup digital di Sumbar. “Program ini juga diharapkan menjadi wadah bertemunya para pentahelix sehingga akan mengembangkan potensi-potensi startup digital di Sumbar,” tutupnya.
Senada dengan Faisal, Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri mengatakan bahwa talenta digital di Sumbar harus dioptimalkan.
“Ini kesempatan yang sangat besar untuk kita semua, khususnya bagi para talenta digital. Kita sangat optimis bahwa dengan dukungan dari para stakeholder, talenta-talenta digital kita akan semakin berkembang,” ujarnya.
Menurutnya, optimalisasi talenta digital merupakan salah satu cara membantu masyarakat Sumbar untuk mengembangkan potensi di bidang teknologi yang ada di daerah tersebut.
“Program ini bisa menjadi salah satu cara membantu masyarakat Sumatera Barat untuk mengembangkan potensi-potensi di bidang teknologi yang sudah ada di daerah ini,” sebutnya.
Sementara itu saat sesi diskusi panel, Ketua Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang, Ronal Hadi menjelaskan, dibutuhkan jiwa entrepreneur dan soft skill dalam membangun startup digital.
“Penting untuk memiliki jiwa entrepreneur dan soft skill dalam membangun startup, tetapi tetap harus dibarengi dengan digital skill yang memadai,” jelasnya.
Menurut Ronal, anak-anak muda harus memiliki empat kemampuan dalam membangun startup digital, mulai dari kemampuan dalam mengoperasikan komputer, korespondensi email, menguasai bahasa, berorganisasi serta berkomunikasi.
“Ada empat skill yang harus dimiliki untuk membangun startup, yaitu skill komputer, korespondensi email, lalu skill bahasa dan skill berorganisasi yang baik untuk mengelola tim serta mendelegasikan wewenang kepada tim. Perlu juga skill berkomunikasi yang baik,” pungkasnya.
Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Sumatera Barat tersebut diikuti oleh 1000 peserta dari mahasiswa Politeknik Negeri Padang dan masyarakat umum.
Kegiatan diisi dengan diskusi panel dengan tema pengenalan startup digital berjudul “Learn From Botika, Generative AI for Chatbot, Omnichannel AVATAR” dan “Potensi Startup Daerah melalui Perubahan Pola Pikir”, dilanjutkan dengan seminar Perjalanan Membangun Startup.
Turut dihadiri oleh sejumlah narasumber, seperti Chief Business Development & Partnership Botika (Galuh Koco Sadewo), CEO Pranalalink (Bernhart Farras), CEO Ikomart (Nico Versander), Ketua Minang Entrepreneur Connect (Andrean Alberto) dan Kadis Kominfotik Sumbar (Siti Aisyah). (nvs)