WSIS Forum 2023: Kominfo Upayakan Ruang Digital Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas

Sesi pemaparan dalam WSIS Forum 2023 di Jenewa, Senin (13/03/2023).

Jenewa, Ditjen Aptika – Inklusivitas pada ruang digital menjadi fokus yang sedang diupayakan Kementerian Kominfo dalam rangka memenuhi kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas. Hal tersebut turut disampaikan dalam World Summit on Information Society (WSIS) Forum 2023.

Melalui WSIS Forum 2023 Kemkominfo menunjukkan upaya yang telah diambil untuk mencapai tujuan tersebut dan berharap terbuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak di dunia internasional.

“Saat ini Kementerian Kominfo telah melakukan berbagai upaya untuk menanggapi isu ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk mewujudkan inklusivitas bagi para penyandang disabilitas ialah melalui literasi digital,” ujar Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo, Boni Pudjianto dalam WSIS Forum 2023 di Jenewa, Swiss, Senin (13/03/23).

Menjelaskan lebih lanjut, Direktur Boni mengatakan bahwa Kemkominfo telah melakukan beberapa kegiatan literasi digital yang difokuskan untuk membantu penyandang disabilitas.

“Salah satu kegiatan yang kami lakukan adalah kelas podcast untuk penyandang disabilitas dan beberapa kegiatan lainnya. Kami juga mengajak panelis yang berlatar belakang disabilitas agar lebih bisa memberikan pemahaman terhadap kelompok penyandang disabilitas. ” tutur Direktur Boni.

Lihat juga: WSIS Forum 2020: Keamananan Ruang Siber menjadi Tanggung Jawab Bersama

Senada dengan Direktur Boni, Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia turut menekankan bahwa isu yang berkaitan dengan para penyandang disabilitas tidak bisa dilepaskan dari hak asasi manusia dan kebebasan dari diskriminasi.

“Saat ini pemerintah Indonesia sudah berupaya untuk membantu para penyandang disabilitas, tetapi melupakan bahwa permasalahan mendasar yang dihadapi penyandang disabilitas adalah diskriminasi. Oleh karenanya untuk mewujudkan inklusivitas di ruang digital, juga dibutuhkan bantuan dari masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang ramah bagi sesama,” ungkap Angkie. 

Angkie juga menerangkan bahwa saat ini sudah ada beberapa program dari pemerintah yang menyasar penyandang disabilitas. Selain program Literasi Digital Kementerian Kominfo yang sudah dipaparkan Direktur Boni, lalu ada juga program Rumah Digital bagi Disabilitas yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Namun, semua upaya ini tidak akan berhasil bila tidak adanya kolaborasi dengan masyarakat.” tandasnya. 

Pada kesempatan yang sama, perwakilan International Telecommunication Union (ITU), Roxana Widmer-Iliescu turut memberikan padangannya mengenai ruang digital inklusif. Menurutnya, inklusivitas dapat terwujud apabila diikuti dengan aksesibilitas yang mumpuni bagi penyandang disabilitas. 

“Untuk mencapai aksesibilitas digital, ruang digital juga harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Roxana juga menyampaikan bahwa ITU telah berusaha mengajak pemerintah dunia melalui grup lembaga antar negara untuk menyusun semacam kurikulum guna mengembangkan dan mendesain ruang digital yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Upaya yang sudah dilakukan bertujuan agar penyandang disabilitas bisa berkarya dengan mengajarkan mereka kecakapan digital.

“Namun kembali lagi, peran yang kami lakukan tidak akan berhasil bila tidak ada kolaborasi dari civil society. Oleh karena itu, saya mengajak semua turut berkontribusi sesuai dengan kemampuan yang kita miliki untuk membantu kelompok disabilitas,” tutupnya.

WSIS Forum merupakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahunan terbesar komunitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang membahas isu, tren, evolusi, dan tantangan topik digital. Forum tersebut dihadiri pemangku – pemangku kepentingan terkait bidang TIK dari berbagai negara di dunia, yaitu pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, akademisi, komunitas dan organisasi.

WSIS Forum diselenggarakan bersama oleh International Telecommunication Union (ITU), United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), United Nations Development Programme (UNDP) dan United  Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).

Forum WSIS 2023 dijadwalkan akan diadakan dari tanggal 13 – 17 Maret 2023 di International Conference Centre Geneva (CICG) di Jenewa. Lokakarya virtual akan berlanjut pada bulan April dan Mei. Tema Forum WSIS 2023 adalah Garis Aksi WSIS untuk membangun kembali dengan lebih baik dan mempercepat pencapaian SDGs. (hdy)

Print Friendly, PDF & Email