Virtual Expo, Cara Baru UMKM Pamerkan Produk dan Bertransaksi Daring

Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo, I Nyoman Adhiarna di hari terakhir penyelenggaraan UMKM Go Online Virtual Expo, yang berlangsung secara hibrida dari Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Jakarta, Ditjen Aptika – Seiring dengan perkembangan teknologi digital, pelaku UMKM dari 13 provinsi di Indonesia dapat memamerkan dan menawarkan produk-produknya tanpa harus hadir secara fisik di lokasi tertentu. Lewat ajang UMKM Go Digital Virtual Expo 2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan kesempatan pada UMKM untuk memasarkan produk secara online.

“Mereka juga mendapatkan pembekalan dari para mentor dalam menjalankan usaha berbasis digital. Bahkan, masyarakat atau pengunjung juga dapat melihat dan membeli produk-produk yang dipamerkan tanpa harus berjalan jauh ke lokasi pameran,” kata Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo, I Nyoman Adhiarna di hari terakhir penyelenggaraan UMKM Go Online Virtual Expo, yang berlangsung secara hibrida dari Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2022).

Menurut Nyoman, dengan mengunjungi Virtual Expo, seluruh pengunjung termasuk pelaku UMKM akan merasakan pengalaman dan nuansa baru, serta berinteraksi dengan pengunjung lainnya. Bahkan, bisa melayani pembelian tanpa dibatasi waktu.

“Pameran ini berlangsung 24 jam selama empat hari mulai dari tanggal 8 hingga 11 oktober 2022. Demikian pula dengan pengunjung dan pembeli, mereka dapat mengakses Virtual Expo ini di mana saja dan kapan saja karena perkembangan teknologi yang telah melahirkan cara-cara baru dalam memamerkan dan memasarkan produk-produk. Tentu patut kita syukuri, karena pelaku usaha termasuk UMKM, hendaknya dapat memanfaatkan cara baru ini dengan sebaik-baiknya,” imbaunya.

Cara ini bukan hanya cocok dalam masa pandemi, tetapi juga relevan di saat masa setelah pandemi nantinya. Virtual Expo bukan hanya dinilai efisiensi dalam biaya, tetapi juga efektif dalam memasarkan produk-produk UMKM dengan jangkauan yang lebih luas.

“Kami yakin, cara baru ini menjadi tren baru yang populer. Seperti halnya tren belanja daring yang sudah menjadi kebiasaan baru bagi sebagian besar masyarakat Indonesia,” ungkap Direktur Ekonomi Digital.

Lihat juga: 100 Pelaku Usaha Kecil Ikuti UMKM Go Online Virtual Expo 2022

Meski kegiatan ini baru kali pertama diadakan oleh Ditjen Aptika Kemkominfo dengan melibatkan banyak kementerian/lembaga lainnya di pemerintahan, namun menurut Nyoman, banyak hal yang harus terus diperbaiki dan disempurnakan.

“Sehingga di masa yang akan datang kegiatan ini akan makin baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Saya lihat banyak permintaan di kolom chat box. Kita akan terus melanjutkan kegiatan Virtual Expo ini dan akan terus kita sempurnakan di tahun-tahun ke depan,” terang Direktur Ekonomi Digital.

14 Sesi Webinar dengan Beragam Tema

Dalam penyelenggaraan Virtual Expo kali ini, terdapat 14 sesi webinar dengan pembahasan beragam tema seperti transformasi digital bagi bisnis UMKM, pemanfaatan peluang bisnis secara online, peluang ekspor yang tercipta dari digitalisasi UMKM, serta sosialisasi tentang pentingnya legalitas, merek, kemasan, sertifikasi halal.

“Kegiatan Virtual Expo ini merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan program fasilitasi adopsi teknologi digital 4.0 bagi UMKM tahun 2022. Semua tema dalam Virtual Expo dipilih karena merupakan tema-tema yang sesuai dengan kebutuhan UMKM. Telah dibahas juga pemanfaatan marketplace, penggunaan uang elektronik, aplikasi sistem pembayaran aggregator, aplikasi untuk mendapatkan pembiayaan, dan lain-lain. Sengaja kami tidak adakan sesi terkait regulasi dari pemerintahan, karena kami ingin fokus memberikan fasilitasi kepada para UMKM,” jelas Direktur Nyoman.

Virtual Expo terdiri dari serangkaian webinar yang dikemas dengan talkshow interaktif, diisi dengan para narasumber dari sejumlah praktisi dan akademisi yang berkompeten di bidangnya. Nyoman menyebutkan, berdasarkan data dari Direktorat Ekonomi Digital, lebih dari 400 orang lebih mengikuti webinar tersebut setiap harinya selama empat hari kegiatan. Sebagian besar merupakan pelaku UMKM.

“Memang masih relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah UMKM yang ada. Namun demikian, sebagai langkah permulaan, jumlah tersebut tetap patut disyukuri karena untuk memperkenalkan sebuah cara baru memerlukan waktu sosialisasi yang cukup,” tuturnya.

Lihat juga: Direktur Nyoman: Adopsi Teknologi 4.0 akan Dongkrak Penjualan UMKM

Bagi masyarakat yang ingin mendengarkan kisah sukses dari para pelaku UMKM dalam membangun usahanya atau kisah sukses dan menyebarkan semangat untuk memotivasi kepada pelaku-pelaku UMKM lainnya, dapat menyaksikan tayangan rangkaian UMKm Go Online Virtual Expo 2022 melalui kanal YouTube UMKM Go Online 4.0.

Ajang Bagi UMKM Naik Kelas

Dengan berakhirnya penyelenggaraan ini, Nyoman mengharapkan para pelaku UMKM termotivasi untuk lebih maju dan menerapkan teknologi digital dalam menjalankan usahanya sehingga mereka bisa segera naik kelas baik dalam hal adopsi teknologi maupun dalam skala usahanya.

“Program tersebut telah diluncurkan oleh Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, pada tanggal 13 Mei 2022 yang lalu, di Jakarta. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan serangkaian pendampingan dan pelatihan selama 6 bulan kepada 30.000 yang tersebar di 13 provinsi dengan 15 wilayah binaan. Ketiga belas kawasan tersebut meliputi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, dan Kepulauan Seribu, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Pelatihan dilakukan secara online dan offline,” jelasnya.

Pelatihan yang diberikan oleh 23 platform digital ini dimaksudkan agar para pelaku UMKM dapat naik kelas dalam hal adopsi teknologi digital 4.0. Adapun kegiatan pendampingan dilaksanakan oleh 165 fasilitator yang sebelumnya telah dilatih dalam kegiatan Training of Trainers (ToT). Dalam menjalankan tugasnya, para fasilitator di basecamp atau tempat wilayah binaan telah dibekali fasilitas laptop, lengkap dengan wifi/koneksi internet.

“Sebagian besar peserta, juga pernah hadir di dalam basecamp yang kami sediakan agar para pelaku UMKM dapat mengakses pelatihan daring. Mereka telah dibekali juga dengan paket data internet setiap bulannya,” tutur Direktur Nyoman.

Apresiasi Kepada 23 Platform Digital

Dalam kesempatan itu, I Nyoman Adhiarna memberikan apresiasi kepada 23 platform digital yang telah bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dalam menyukseskan kegiatan tersebut melalui serangkaian pelatihan kepada para pelaku UMKM yang tersebar di 13 provinsi.

Ke-23 platform digital tersebut yaitu Akseleran, Amartha, APIK, BRINS, Bukalapak, FORSTOK, Gojek, Link Aja, majoo, moka, OVO, PaDi UMKM, pawoon, QRIS, selly, Shopee, Shipper, Sirclo, SOCIOMILE, sooltanKasir, sooltanPay, Tokopedia, serta Qasir.

“Semoga kerja sama yang baik ini dapat dilanjutkan pada masa-masa yang akan datang. Kami berharap pula agar produk-produk unggulan UMKM bukan hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, juga dapat mengakses pasar global,” harap I Nyoman Adhiarna.

Lihat juga: UMKM Virtual Expo 2022, Kembangkan Peluang Pasar di Era 4.0

Dengan fasilitasi adopsi teknologi digital dan fasilitasi pemasaran produk unggulan melalui Virtual Expo, Direktur Nyoman Optimis UMKM Indonesia bisa bangkit kembali. Bangkitnya UMKM di sektor produksi dan pengolahan, dapat meningkatkan produksi dalam negeri, nilai ekspor dan mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

“Hal ini tentu akan membangun kokoh pondasi perekonomian nasional. Apresiasi dan ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada 100 peserta UMKM yang ikut berpartisipasi. Kami berharap, kesuksesan acara ini akan memotivasi kita untuk terus melanjutkan upaya pendampingan kepada para pelaku UMKM agar lebih banyak lagi yang dapat naik kelas dan berkontribusi kepada perekonomian nasional,” pungkasnya. (hm.ys)

Print Friendly, PDF & Email