Yogyakarta, Ditjen Aptika – Sebanyak 5.463 mahasiswa baru di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPNV) Yogyakarta mendapatkan materi literasi digital dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN). Literasi digital menjadi penting bagi semua kalangan, termasuk para mahasiswa.
“Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat menjadi SDM unggul dalam menyambut era Digital 5.0. Ada tiga stage kemampuan literasi digital atau digital skill, yaitu basic, intermediate, dan advance,” kata Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam acara bertema “Membangun Optimisme Bernegara untuk Indonesia Maju di Era Revolusi Industri 4.0” di Kampus Condong Catur UPNV Yogyakarta, Sabtu (13/08/2022).
Dilanjutkan oleh Bonifasius, Kemkominfo berharap dapat menghasilkan 200.000 talenta digital dari target keseluruhan sebesar 600.000 melalui berbagai pelatihan, seperti coding, big data, machine learning, dan artificial intelligence.
“Tingkat advanced ditujukan bagi kepala daerah, pimpinan lembaga, atau perusahaan swasta, untuk mengikuti pelatihan di berbagai kampus. Misalnya MIT, Cornell, Harvard, Imperial College, Shinwa, dan Oxford,” jelasnya.
Lihat juga: KKN UNU NTB, Tingkatkan Potensi Desa dengan Literasi Digital
Di kegiatan tersebut, Direktur Bonifasius tidak lupa menjelaskan pentingnya etika di dunia digital. Menurutnya, mahasiswa harus cermat menggunakan media sosial dan memperhatikan netiket atau etika berinternet.
“Etika di dunia nyata dan digital itu sama, jangan melakukan cyberbullying, pencemaran nama baik, dan menyebarkan hal yang tidak baik. Konsekuensi hukum di dunia nyata dan digital itu sama,” tuturnya.
Kegiatan di PKKBN UPN Yogyakarta itu menjadi bagian dari program Indonesia Makin Cakap Digital dengan target 50 juta orang mendapatkan literasi digital hingga tahun 2024. Dua sektor lainnya dalam program tersebut yaitu literasi digital sektor pemerintahan dan sektor masyarakat umum. (hdh)