Isu Startup Bubble, Menkominfo: Startup Butuh Pendampingan agar Berkembang

Menteri Kominfo, Johnny G. Plate dalam World Economic Forum (WEF) Global Coalition on Digital Safety Inaugural Meeting 2021 yang berlangsung virtual dari Jakarta, Kamis (16/09/2021) malam. (Foto: AYH)

Jakarta, Ditjen Aptika – Adanya isu layoff startup yang dikaitkan dengan startup bubble (gelembung startup), Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan startup digital perlu mendapatkan pendampingan agar tumbuh dan berkembang. Pendampingan itu dari aspek teknologi, pembiayaan dan manajemen.

“Mereka punya gagasan atau ide yang bagus, punya alur pikir teknologi yang baik. Hal yang dibutuhkan para founder adalah teknologinya, funding (pembiayaan), dan manajemennya,” ungkapnya dalam Dialog Economic Challenges Metro TV: Gelembung Startup Pecah?, Selasa (14/06/2022) malam.

Menurut Johnny, jika tiga aspek itu tidak dikelola dengan baik maka perusahaan akan mengalami masalah dan penyelesaian yang paling mudah dilakukan adalah layoff atau mengurangi karyawan.

“Padahal, prinsip karyawan itu ya dia bukan asset lagi melainkan capital untuk suatu usaha. Makanya isu layoff ini begitu sensitifnya di saat sekarang. Apalagi isu layoff dikaitkan dengan startup bubble (gelembung),” katanya.

Para founder harus menyiapkan produk maupun layanannya dengan benar agar bisa menciptakan financing backup (pembiayaan cadangan), termasuk melalui capital venture dan sponsor, serta manajemennya.

“Harus menyiapkan product maupun service-nya dengan betul, punya skema pembiayaan yang memadai apakah itu ekuitas atau kombinasi dan debt person-nya (hutang), serta para sponsor (founders) dengan management,” sebut Johnny.

Hub.Id Accelerator 2022 Hadir Beri Peluang Startup Digital

Ketua Tim Business Matchmaking Ditjen Aptika, Luat Sihombing (kedua dari kiri) saat Presscon Hub.Id Accelerator 2022 di Jakarta, Senin (13/06/2022).

Pemerintah pun hadir untuk menjaga startup digital agar tidak mengalami kolaps sebelum waktunya. Kemkominfo melalui Ditjen Aplikasi Informatika menggelar Hub.Id Accelerator 2022 untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis startup digital tersebut.

“Kita sebagai pemerintah harus membantu startup agar survive, supaya bisa berkembang. Termasuk melalui program Hub.Id ini, dengan memberikan dukungan dan memfasilitasi mereka bertemu dengan investor,” ujar Direktur Ekonomi Digital, I Nyoman Adhiarna pada Presscon Hub.Id Accelerator 2022 di Jakarta, Senin (13/06/2022) lalu.

Sementara itu Ketua Tim Business Matchmaking Ditjen Aptika, Luat Sihombing mengatakan Hub.Id Accelerator menargetkan 25 startup digital dengan kriteria pada posisi seeds sampai dengan pre-series A di lima sektor vertikal.

Kita mencari 25 startup terbaik di lima sektor vertikal, yakni financial services, logistic supplay chain, SME Enabler, B2B enterprise solution, dan agriculture and aqua culture,” ujarnya.

Lihat juga: Hub.Id Accelerator 2022 Cari 25 Startup Terbaik, Beri Pendampingan Akses Pendanaan dan Kerja Sama Bisnis

Registrasi program Hub.Id Accelerator 2022 sendiri telah resmi dibuka pada 11 Juni 2022 melalui laman https://hub.id, dan ditutup pada 10 Juli 2022 mendatang.

Dalam HUB.ID Accelerator, Kemkominfo menggandeng MDI Ventures sebagai strategic partner. Menurut COO/Portfolio Director MDI Ventures G.N. Sandhy Widyasthana, HUB.ID Accelerator adalah salah satu tempat untuk startup dapat melakukan eksposur produk dan bisnis di hadapan banyak pihak yang ada dalam jejaring HUB.ID Accelerator. (frs)

Print Friendly, PDF & Email