Presidensi G20, Indonesia akan Pamer Metaverse dalam Akselerasi Transformasi Digital

Ilustrasi Metaverse (sumber: Suara.com)

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terbanyak bidang aptika pada periode ini adalah tentang Presidensi G20 Indonesia, dengan total 31 berita dari media nasional dan daerah. Kementerian Kominfo melalui Digital Economy Working Group (DEWG) akan menghadirkan Digital Transformation Expo (DTE) sebagai etalase pencapaian dan usaha Indonesia dalam melakukan akselerasi transformasi digital, sekaligus untuk menarik investasi di sektor digital dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Stafsus Menkominfo) Dedy Permadi, mengungkapkan DTE merupakan acara sampingan (side event) pamungkas dari DEWG. DTE akan diselenggarakan bersamaan dengan G20 Leaders’ Summit pada 15 dan 16 November 2022 dengan menggunakan teknologi metaverse.

“Kami berharap nantinya, para peserta G20 yang mengunjungi expo ini akan tergugah untuk investasi di Indonesia. Sebab, sedemikian besarnya potensi ekonomi di Indonesia,” jelas. Sementara itu, Co-Chair Digital Economy Working Group G20 2022 Dedy Permadi, DTE nantinya akan menggunakan teknologi metaverse untuk memvisualisasikan perjalanan digital Indonesia.

“Kita akan menggunakan teknologi metaverse untuk bisa memvisualisasikan perjalanan transformasi digital Indonesia yang saat ini sedang kita lalui bersama,” ungkap Dedy saat webinar Sofa Talk, seperti dikutip dari CNBCIndonesia.com, Jumat (04/3/2022).

Selain metaverse, pameran ini juga akan menghadirkan beberapa teknologi lain. Namun ia tak menyebutkan detail lebih lanjutnya. Penyelenggaraan expo ini diharapkan dapat jadi wadah buat unjuk perkembangan digitalisasi di Indonesia.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Kominfo, sekaligus Chair Digital Economy Working Group G20 2022 Mira Tayyiba, mengatakan bahwa gelaran pameran ini bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa perkembangan digital Indonesia sangat pesat. Bukan hanya mengikuti tren, tapi memberi solusi.

Menurutnya, pameran ini akan menyoroti perkembangan dunia digital di Indonesia selama beberapa tahun belakangan, terutama ketika dilanda pandemi virus corona. DTE diharapkan dapat menarik hati para investor untuk investasi di Indonesia, karena dapat melihat sendiri potensi digital di Tanah Air.

5.618 Hoaks Seputar Covid-19 Beredar di Medsos, Simak Rinciannya

Sementara itu isu bidang Aptika selanjutnya yang mewarnai pemberitaan adalah mengenai hoaks Covid-19. Kemkominfo mencatat total sebaran hoaks seputar Covid-19 mencapai 5.618 unggahan, sampai 4 Maret 2022.

Mengutip dari Liputan6.com (04/04/2022), hoaks seputar Covid-19 paling banyak beredar lewat Facebook sebanyak 4.913 unggahan. Hoaks seputar Covid-19 terbanyak kedua tersebar lewat Twitter sebanyak 573 unggahan.

Sebaran hoaks seputar Covid-19 ketiga terbanyak lewat YouTube, mencapai 55 unggahan. Sedangkan sebaran hoaks seputar Covid-19 terbanyak keempat terdapat di Instagram dengan 52 unggahan dan sebaran kelima terbanyak lewat TikTok dengan 25 unggahan.

Kemkominfo pun telah menangani hoaks seputar Covid-19 untuk menghentikan sebarannya. Pada periode yang sama sebanyak 5.412 hoaks seputar Covid-19 telah ditindaklanjuti, dan 767 konten telah diserahkan ke penagak hukum. Sebaran hoaks Covid-19 yang terus meningkat harus diwaspadai, agar masyarakat tidak dirugikan karena mempercayai informasi palsu. (lry)

Print Friendly, PDF & Email