Jakarta, Ditjen Aptika – Pemberitaan terkait Presidensi G20 Indonesia menjadi isu bidang aptika terbanyak periode ini, dengan total 57 berita dari media nasional dan daerah. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengajak negara anggota G-20 berkolaborasi mewujudkan transformasi digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
Menteri Johnny menegaskan saat ini kolaborasi global penting dilakukan karena gelombang digitalisasi telah menghubungkan dunia lebih kuat dari sebelumnya. Menurutnya, digitalisasi ekonomi telah mendorong transformasi dalam ekosistem ke arah perilaku yang lebih berpusat pada data dan penciptaan nilai baru ekonomi. Oleh karena itu, peningkatan peran konektivitas digital dalam kegiatan ekonomi sehari-hari senantiasa relevan dalam pemulihan pasca pandemi Covid-19.
“Meski pandemi Covid-19 telah mempercepat adopsi teknologi digital, kekhawatiran tentang keamanan digital, akses internet yang bermakna, serta pengoptimalan data internet tetap relevan. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo berupaya untuk melanjutkan diskusi tentang topik ini sebagai sarana untuk memandu pemulihan global yang lebih kuat melalui pemanfaatan teknologi digital,” jelasnya dalam Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau 1st Meeting Digital Economy Working Group (DEWG) G-20 yang berlangsung secara hibrida dari Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, seperti dikutip dari Beritasatu.com, Selasa (29/03/2022).
Mengutip laporan UNCTAD tahun 2021, Menteri Johnny mengajak seluruh delegasi dalam Forum DEWG G-20 mempertimbangkan meningkatnya kesenjangan dalam kesiapan digital. “Seperti kurangnya akses ke jaringan mobile broadband yang masih terjadi pada 23 persen populasi di Least Developing Countries (LDCs),” ujarnya.
Media turut mengangkat hasil kesepakatan pertemuan pertama DEWG tersebut, yang menyepakati pentingnya penyediaan akses telekomunikasi merata bagi seluruh lapisan masyarakat, terlebih kelompok rentan dan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Kemenkominfo Ajak Warganet Kembangkan Kemampuan Penulisan Konten
Isu terbanyak selanjutnya pada periode ini tentang Literasi Digital, dengan total 3 berita dari media nasional. Kemkominfo menyasar penyandang dan pendamping disabilitas dalam gerakan cakap literasi digital yang digelar di Banda Aceh. Koordinator Literasi Digital Kemkominfo, Rizki Ameliah mengatakan program tersebut menyasar seluruh lapisan masyarakat (nobody left behind), khususnya bagi penyandang disabilitas agar mendapat kesempatan yang sama dan tidak berbeda dengan masyarakat lainnya.
“Melihat perkembangan media sosial yang semakin pesat, masyarakat saat ini memandang penulis konten sebagai profesi yang menjanjikan di era transformasi digital ini. Oleh karena itu, kita memerlukan lebih banyak kelas-kelas yang mengulas literasi digital untuk mengasah kemampuan penulisan konten,” ujar dia dalam keterangannya, seperti dilansir dari Beritasatu.com, Rabu (30/3/2022).
Secara umum, deskripsi pekerjaan content writer mencakup proses merencanakan, menulis, serta mengedit konten digital. Tetapi, kemampuan untuk menghasilkan konten yang mampu mencuri perhatian warga banyak di berbagai platform digital bukanlah hal yang mudah.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Siberkreasi, Mira Sahid mengatakan cakap literasi digital penting bagi penyandang dan pendamping disabilitas agar bisa memanfaatkan ruang digital dengan cakap serta bisa menghasilkan beberapa kemampuan baru yang bisa diadopsi oleh disabilitas ke ruang digital. (lry)