Bantu UMKM Bangkit di Tengah Pandemi, Pemerintah Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate dalam Seminar Web bersama Otoritas Jasa Keuangan, dari Jakarta, Jumat (27/08/2021). (Foto: WB)

Jakarta – Ditjen Aptika, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengajak masyarakat mendukung dan membeli karya kreatif dalam negeri dan produk etnik warisan nenek
moyang Indonesia. Menurut dia, dengan menggunakan produk dalam negeri akan menjadikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bangkit di tengah digitalisasi yang tengah berlangsung.

Mari ikut membeli dan mempromosikan karya dari para ibu-ibu, inang-inang, mamak-mamak dari daerah Jawa, Sumatera, dan Nusa Tenggara Timur. Ayo kita mempromosikan itu,” kata Johnny usai meninjau Pameran Adi Wastra Nusantara JCC Senayan, dikutip dari merdeka.com, Jumat (11/02/22).

Johnny menegaskan, saat ini fondasi ekonomi nasional ditopang dengan aktivitas UMKM
yang menjadi penyumbang besar 60 persen dari GDP nasional. Oleh karena itu, Pemerintah
memberikan perhatian serius terhadap pengembangan pelaku UMKM.

Kesenjangan Digital Jadi Fokus Pembahasan Kelompok Kerja DEWG G20

Isu mengenai G20 masih ramai diberitakan media, kesenjangan digital menjadi fokus pembahasan Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economic Working Group (DEWG), dalam presidensi G20 Indonesia 2022.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Sekjen Kominfo) dan juga Chair Digital Econimic Working Group (DEWG), Mira Tayyiba, menjelaskan kesenjangan digital global akan terus melebar dihantam gelombang disrupsi teknologi. Karena itulah, kesenjangan digital perlu segera dicarikan solusinya.

“Kesenjangan itu, yang akan kita address karena bila pemerintah, melalui Kominfo dan melalui Digital Economic Working Group secara global tidak meng-address isu itu, maka kesenjangan akan semakin lebar” Mira menjelaskan, kesenjangan digital itu tidak hanya terkait dengan keadaan infrastruktur, melainkan juga layanan digital yang inklusif untuk kelompok rentan misalnya anak-anak. tutur Mira, dalam Webinar Sofatalk: Konektifitas Digital dan Pemulihan Pascapandemi Covid-19, dikutip rctiplus.com, Jumat (11/02/22).

Anak-anak, terutama usia sekolah, sudah harus bersinggungan dengan teknologi digital untuk menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mereka pada saat pandemi. Isu keamanan ruang digital (online safety) dinilai masih terkait penggunaan teknologi digital oleh kalangan rentan yang dinilai masih harus ditingkatkan seiring bertambahnya anak-anak pengguna gawai ponsel pintar. (hth)

 

 

 

Print Friendly, PDF & Email