Bangkitkan Ekonomi Nasional, Ini Upaya Pemerintah

Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2021 yang berlangsung virtual (07/12/2021).

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2021 yang berlangsung virtual mendominasi pemebritaan bidang aptika dalam 24 jam terakhir. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi salah satunya ditopang dengan optimalisasi sektor digital.

“Hal itu ditopang dengan proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,2-5,8 persen pada tahun 2022 mendatang. Potensi tersebut dapat diraih salah satunya dengan mengoptimalkan pemanfaatan sektor digital,” jelasnya saat memberikan sambutan dalam Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2021 yang berlangsung virtual dari Jakarta Pusat, seperti dikutip beritasatu.com pada Selasa (07/12/2021).

Dalam acara bertema Transformasi Digital di Sektor Keuangan Nasional itu, Menteri Johnny menyatakan hal itu sangat dimungkinkan karena demografi pengguna internet saat ini sebesar 202,6 juta orang. Sesuai data Kementerian Keuangan, valuasi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2021 diestimasikan mencapai USD 70 miliar atau sekitar Rp 1.005 triliun.

Menurut Menteri Johnny utilisasi teknologi digital di sektor keuangan kini juga telah merambah salah satu tulang punggung utama perekonomian nasional, yakni pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM). “Data Kementerian Koperasi dan UKM, dari total 64 juta UMKM di Indonesia, terdapat sekitar 26 persen atau 16,4 juta UMKM yang telah digitally onboard ,” ungkapnya.

Selain itu, Menkominfo menyatakan sebagai salah satu bentuk adopsi teknologi digital yang dilakukan oleh UMKM adalah dengan menggunakan metode pembayaran digital Quick Response Code Indonesia Standar d atau QRIS. “Bank Indonesia mencatat hingga November 2021 lalu, telah terdapat 13 juta lebih UMKM di Indonesia yang menggunakannya,” jelasnya.

Menyikapi potensi ekonomi digital di Indonesia yang prospektif, Kementerian Kominfo telah menyusun kerangka transformasi digital Indonesia melalui Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. “Di mana terdapat empat pilar yang menjadi pedoman realisasi agenda akselerasi transformasi digital Indonesia di dalamnya, meliputi empat pilar utama yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital,” jelas Menteri Johnny.

Menurut Menkominfo, Peta Jalan Indonesia Digital mencakup 100 inisiatif utama pada 10 sektor prioritas nasional, termasuk di dalamnya inisiatif sektor jasa keuangan. “Di antaranya mengembangkan Indonesia menjadi Fintech Hub Asia Tenggara dan membangun instrumen pendanaan berbasis capital venture bagi UMKM dan startup,” tandasnya.

Pemerintah Terus Memastikan Tata Kelola Sektor Jasa Keuangan Digital Aman

Dalam acara tersebut Menkominfo juga mengungkit mengenai tata kelola sektor jasa keuangan digital. Ia menyatakan Kominfo terus memastikan praktek dan tata kelola sektor jasa keuangan digital yang aman dan terpercaya guna memberikan perlindungan konsumen, termasuk pinjaman online (pinjol). Hal itu dilakukan bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang telah menjalin dan membangun komitmen untuk memberantas platform pinjaman online ilegal.

“Sejak 2018, Kominfo telah melakukan pemutusan akses terhadap 5.000 konten pinjaman online ilegal di Indonesia. Namun demikian, apabila kita hanya merespons dan reaktif terhadap kegiatan-kegiatan terlarang atau ilegal di dalam ruang digital, maka tidak akan pernah habis habisnya,” ujar Johnny dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2021, Selasa dilansir dari bisnis.com, (07/12/2021).

Oleh karena itu, Johnny mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar literasi dan tindakan pencegahan dapat dilakukan bersama-sama secara kolaboratif, baik melalui literasi, edukasi, dan tindakan penegakan hukum yang konsisten. Johnny menyampaikan, langkah-langkah ini dilakukan agar dapat memberikan dampak jera kepada pelaku pinjol ilegal.

“Sehingga ruang digital itu dapat kita gunakan bersama sama untuk kepentingan negara masyarakat dan tentu untuk kepentingan usaha di sektor digital, termasuk fintech di dalamnya. Kami tentu berharap, kita semua tangguh, adaptif dan dapat mewujudkan inklusivitas demi mewujudkan Indonesia yang terkoneksi semakin digital dan semakin maju,” pungkasnya. (lry)

Print Friendly, PDF & Email