Piala Presiden Esports 2021 Tambah Game Lokal

Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, saat Konferensi Pers Piala Presiden Esports 2021 Siap Digelar, Selasa (14/09/2021).

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu mengenai Piala Presiden Esports 2021 ramai diberitakan media selama 24 jam terakhir. Media memberitakan bahwa acara tersebut dapat menjadi stimulus dan ikut mempopulerkan gim buatan Indonesia.

Sekretaris Jenderal Piala Presiden Esports 2021, Matthew Airlangga mengatakan pihaknya telah mengambil langkah konkrit dengan menambah jumlah gim lokal. Sebelumnya hanya Lokapala, kini Piala Presiden Esports 2021 juga akan mempertandingkan Battle of Satria Dewa, gim besutan Semisoft & BANG Indonesia ini ber-genre multiplayer online battle arena atau MOBA.

“Bagi kami ini merupakan prioritas untuk memberikan ruang bagi gim lokal. Salah satu langkah konkritnya, per hari ini ada dua gim lokal di Piala Presiden Esports 2021, selain pertama Lokala, kemudian yang kedua adalah Battle of Satria Dewa. Ini membuktikan bahwa gim lokal mendapatkan kesempatan yang sama besar dengan gim mancanegara,” paparnya yang dikutip dari Sindonews.com, Kamis (04/11/2021).

Tak hanya itu, Matthew menambahkan respon publik dan pegiat esports terhadap gim lokal di Piala Presiden Esports sangat positif. Menurutnya jumlah penonton tidak kalah terlalu jauh dari gim mancanegara. Ini menggambarkan bahwa gim lokal juga memiliki daya tarik tersendiri di kalangan penikmat esports.

SWI Blokir 116 Pinjol Ilegal dan 7 Investasi Online Tanpa Izin

Ketua SWI, Tongam Lumban Tobing. (Liputan6.com)

Isu mengenai aplikasi pinjol ilegal juga masih ramai diberitakan media. Media mengangkat Satgas Waspada Investasi (SWI) yang terus memberantas pinjol ilegal lewat patroli siber, menutup platform masih beroperasi di internet dan aplikasi.

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing mengungkap pada periode Oktober 2021, sebanyak 116 entitas pinjol ilegal diblokir. Artinya, total platform yang ditutup sejak tahun 2018 sudah mencapai 3.631 pinjol legal.

“Kami terus melakukan siber patrol dan menutup aplikasi dan website pinjol ilegal yang masih beroperasi, agar masyarakat tidak menjadi korban,” ujarnya dalam keterangannya yang dikutip dari Bisnis.com, Rabu (03/11/2021).

Selain menutup operasional pinjol ilegal, Kemenkominfo juga telah menyampaikan daftar pinjol ilegal tersebut kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti secara hukum.

SWI juga mendukung tindakan tegas Kepolisian RI yang telah menangkap sejumlah pelaku pinjol ilegal di berbagai daerah karena tanpa penangkapan pelakunya, operasional pinjol ilegal masih akan muncul dengan mengubah nama atau membuat aplikasi baru. (pag)

Print Friendly, PDF & Email