Jakarta, Ditjen Aptika – Anggota komunitas Japelidi, Olivia Lewi Pramesti mengatakan pentingnya membaca informasi secara menyeluruh agar tidak terjebak oleh judul berita. Mudahnya setiap orang untuk mempublikasi informasi menjadi tantangan bagi netizen untuk menyaring berita berjenis clickbait.
“Clickbait identik dengan judul di berita yang menjebak dan memberikan emosi kepada pembaca, karena generasi milenial mudah tertipu dengan kalimat panjang. Kriteria clickbait memiliki judul sekitar 10 kata atau lebih, kalau judul biasa rata-rata hanya 7 kata,” kata Olivia pada acara SiberkreasiTalk “Pentingnya membaca informasi secara keseluruhan dan tidak tertipu daya oleh judul berita”, Selasa (09/11/2021).
Menurut Olivia, clickbait merupakan salah satu strategi media untuk mengajak dan memberi dampak psikologi kepada pembaca. Sehingga ketika di-klik, media mendapatkan keuntungan dari si pembaca tersebut.
“Pandangan pro dan kontra terhadap judul berita clickbait itu sah-sah saja. Bagi media ketika pembaca mengklik berita akan mendapat keuntungan ekonomi, sesuai undang-undang pers,” jelas Olivia.
Secara kontra pembaca tidak mendapatkan informasi secara benar dan melanggar kode etik jurnalistik. Seperti judul berita yang tidak sesuai dengan isi, tidak melakukan verifikasi dengan narasumber, dan lebih mengedepankan sisi ekonomi tanpa berpikir efeknya apakah dapat mencerdaskan atau tidak.
“Generasi milenial terbiasa hidup secara instan di dunia digital, dan terlalu mudah membagikan suatu informasi tanpa membaca detail isinya. Kita harus pandai dalam memilih media mana yang akan dikonsumsi,” pesan Olivia.
Untuk menanggulangi hal tersebut, Kementerian Kominfo pun telah membuat Gerakan Nasional Literasi Digital yang memudahkan masyarakat memahami, mempelajari, menjalani, dan memperoleh berbagai studi kasus di era digital. Beragam konten terkait hal itu dapat diunduh melalui laman siberkreasi.id dan literasidigital.id.
Lihat juga: Kominfo Siapkan Program LDN untuk Masyarakat Miliki Kecakapan Digital
Olivia juga membagikan tips agar bisa memilih media yang baik untuk mengatasi konten clickbait, yaitu:
- Memvalidasi situs yang dikunjungi, apakah situs tersebut palsu atau tidak, dengan melihat visualnya terlebih dahulu. Seperti bagian about us memiliki nomor redaksi atau tidak, dan memiliki alamat serta nomor telpon yang valid;
- Media yang terverifikasi akan mencamtukan media siber karena memiliki rambu-rambu kode etik;
- Mengujungi situs www.domainbigdata.com dan lakukan pengecekan validatas media yang ingin dituju;
- Mengetahui informasi ranking media (berdasarkan banyak akses) melalui situs alexa.com.
Selain itu, dikenal pula istilah berita semi clickbait yang dicirikan memiliki judul panjang tapi isinya sesuai dengan berita. Dengan demikian, pembaca tidak merasa terjebak pada berita yang disajikan.
“Pembaca mendapat informasi yang mencerdaskan dirinya. Ini menjadi salah satu tujuan fungsi jurnalisme, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Olivia. (abp/magang)