Jakarta, Ditjen Aptika – Pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan ekosistem ekonomi digital untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Hal itu ditekankan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD dalam rangka HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI.
“Kita terus mendorong digitalisasi UMKM, tercatat yang sudah masuk ke dalam aplikasi perdagangan elektronik (e-commerce) jumlahnya terus bertambah. Sampai bulan Agustus 2021 sudah ada lebih dari 14 juta UMKM atau 22% total UMKM yang telah tergabung dalam e-commerce,” kata Presiden Jokowi di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (16/08/2021).
Partisipasi dalam ekosistem ekonomi digital ini, lanjut Presiden Jokowi, penting karena potensinya sangat besar dan dapat mempermudah UMKM untuk masuk ke rantai pasok global. Ia memaparkan pada tahun 2020 nilai transaksi perdagangan digital Indonesia mencapai lebih dari 253 Triliun Rupiah.
“Nilai tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 330,7 Triliun Rupiah pada tahun 2021,” infonya.
Berbagai kemudahan juga disiapkan untuk memudahkan UMKM, termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan besar agar cepat masuk dalam rantai pasok global. Pemerintah juga terus melakukan perluasan akses bagi produk-produk dalam negeri melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI).
“Hal ini semua dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan daya saing produk UMKM lokal serta meningkatkan pemerataan dan kemandirian ekonomi masyarakat,” harap Presiden Jokowi.
Lihat juga: Kunjungi Labuan Bajo, Menkominfo Ajak Pelaku UMKM Masuk Pasar Digital
Presiden juga turut menerangkan, meskipun saat ini Bangsa Indonesia sangat berkonsentrasi dalam menangani permasalahan kesehatan, tetapi agenda-agenda besar menuju Indonesia Maju tidak berkurang sedikitpun. Pengembangan SDM berkualitas tetap menjadi prioritas, penyelesaian pembangunan infrastruktur terus diupayakan, reformasi struktural dalam rangka memperkuat pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan tetap menjadi agenda utama.
“Pandemi Covid-19 telah memacu kita untuk mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak relevan dan menerobos ketidakmungkinan. Kerja dari rumah, belajar daring, serta rapat dan sidang secara daring telah menjadi kebiasaan baru yang dulu kita lakukan dengan ragu-ragu,” tandasnya.
Presiden Jokowi juga berpesan di tengah dunia yang penuh disrupsi, karakter berani untuk berubah, berani untuk mengubah, dan berani untuk mengkreasi hal-hal baru merupakan pondasi untuk membangun Indonesia maju. Agar bisa bekerja lebih efektif, lebih efisien, dan lebih produktif.
“Pandemi Covid-19 juga menuntut konsolidasi kekuatan negara untuk melayani rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meraih Indonesia maju yang kita cita-citakan. Dirgahayu Republik Indonesia, Dirgahayu Negeri Pancasila, Merdeka!” tutup Presiden Joko Widodo. (lry)