Manggar, Ditjen Aptika – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menyambut baik pembuatan masterplan smart city untuk Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional Tanjung Kelayang di Pulau Belitung. Kementerian Kominfo akan memfasilitasi penyusunan masterplan itu bersama konsultan terpilih.
“Kami sambut baik dan berterima kasih atas pembuatan masterplan smart city di Belitung Timur, sebagai upaya pengembangan kawasan pariwisata prioritas Tanjung Kelayang,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab. Beltim, Khaidir Lutfi membacakan sambutan dari Bupati Beltim saat acara Bimbingan Teknis Tahap 1 Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) di Auditorium Zahari MZ, Manggar, Belitung Timur, Kamis (1/7/2021).
Menurut Khaidir, masterplan tersebut juga dapat menjadi acuan pembuatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Beltim. Seperti diketahui, Bupati Beltim baru dilantik pada Februari 2021 lalu, dan kini sedang menyusun rencana pembangunan daerah jangka menengah maupun panjang.
Program Gerakan Smart City sendiri akan menyasar enam dimensi, yakni smart government, smart economy, smart living, smart environment, smart society, dan smart branding. Program itu diharapkan dapat mendukung program strategis nasional di Pulau Belitung, khususnya kawasan wisata Tanjung Kelayang.
“Melalui pengembangan kota cerdas di Belitung Timur, diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian dan pendapatan daerah, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Khaidir.
Sementara itu Sub Koordinator Data dan Informasi, Maykada Harjono selaku perwakilan dari Ditjen Aplikasi Informatika Kemkominfo, mengatakan Gerakan Menuju Smart City pada 2021 akan menyasar kawasan pariwisata prioritas nasional dan ibu kota negara baru di 48 kabupaten/kota.
“Program ini ikut mendukung pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas sekelas Bali, sebagai bagian dari program strategis nasional. Kawasan dimaksud yaitu Danau Toba, Likupang, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, Bromo Tengger Semeru, Raja Ampat, Tanjung Kelayang, Morotai, dan Wakatobi,” jelas Maykada.
Lihat juga: Pemkab Humbahas Optimis Smart City akan Sukseskan Pariwisata Danau Toba
Ia juga menyampaikan Kemkominfo akan mendampingi penyusunan masterplan dari buku 1 hingga buku 4 atau quickwin. Pada program Gerakan Menuju 100 Smart City di 2019 lalu penyusunan itu dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah.
“Hasil penyusunan tadi bisa bermacam-macam, tergantung inisiatif dari daerah. Maka di tahun ini Kemkominfo melalui Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) akan memfasilitasi penyusunan tersebut bersama konsultan terpilih,” terang Maykada.
Pengembangan kota cerdas sendiri merupakan perwujudan dari Peraturan Presiden tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Satu Data Indonesia (SDI). Demi mendukung hal itu, Ditjen Aptika saat ini sedang membangun Pusat Data Nasional yang direncanakan selesai pada 2023.
“Ketika Pusat Data Nasional telah operasional penuh, itu akan sangat membantu integrasi data seluruh instansi pemerintah. Seperti Presiden Jokowi pernah sampaikan, data menjadi ‘new oil‘ di era Industri 4.0. Mari kita bersinergi dan berkolaborasi dalam menyusun masterplan smart city ini,” tutup Maykada.
Dukungan Penuh Bupati
Di tempat terpisah, Bupati Beltim Burhanudin mendukung penuh pengembangan smart city di daerahnya. Ia bersama Dinas Kominfo sedang membangun super apps berbasis Android untuk berbagai sektor pelayanan masyarakat.
“Kami mengadopsi aplikasi-aplikasi sejenis dari berbagai kota di Indonesia, seperti Yogyakarta dan Tangerang. Ide-ide pengembangan saya serahkan kepada para staf melalui pendekatan bottom-up agar mudah dieksekusi,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan dua program prioritas pada 100 hari pertama menjabat, yaitu Ayo Sekolah dan Beltim Terang. Program Ayo Sekolah diadakan untuk menyikapi banyaknya anak-anak usia sekolah di Beltim yang membantu orang tuanya mencari uang, misalnya pertambangan timah.
“Sedangkan Beltim Terang mengikuti arahan Presiden Jokowi untuk menerangi seluruh wilayah Kabupaten Belitung Timur. Biayanya sekitar 50 milyar rupiah, yang akan dianggarkan secara bertahap. Kami juga mengupayakan kompensasi dari para petambang timah untuk pembiyaan tadi,” tutur Burhanudin.
Lihat juga: Implementasi Smart City, Percepat Pemerintahan Digital di KPPN dan IKN Baru
Bupati turut mengapresiasi dukungan dari Kemkominfo untuk pembangunan infrastruktur internet di Beltim. Ia menganggap Belitung Timur termasuk wilayah 3T, yakni kategori terpinggir.
“Kami berterima kasih atas bantuan VSAT dari BAKTI untuk wilayah-wilayah yang sulit internet. Selain BAKTI, kami juga mengundang Telkom dan PLN (Iconnet) untuk menggelar jaringan fiber optic di seluruh wilayah Belitung Timur,” pungkas Burhanudin.
Turut hadir di acara bimbingan teknis itu tim konsultan dari Citiasia, Kepala Bappeda, Kadis Kominfo, Kadis Pora, perwakilan kepolisian, kejaksaan, bank, PLN, dan jajaran OPD di Kabupaten Belitung Timur. (mhk)