Kominfo Blokir Konten Negatif Aksi Penistaan Agama

Jubir Kementerian Kominfo Dedy Permadi dalam Konferensi Pers Langkah Kominfo terkait Dugaan Ujaran Kebencian oleh Paul Zhang, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (20/04/2021). - (Indra)

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait aksi penistaan agama muncul dalam pemberitaan 24 jam terakhir. Topik yang menjadi sorotan media adalah munculnya pria yang mengaku menjadi Nabi, sehingga DPR  meminta Kominfo untuk memblokir konten negatif yang dimiliki pria tersebut.

Media menyorot pernyataan Wakil Ketua DPR Koordinator Publik dan Keamanan (Korpolkam), Azis Syamsuddin yang meminta aparat keamanan ruang digital Polri-Kominfo untuk menangkap Jozeph Paul Zhang yang mengaku sebagai Nabi ke-26 dan  menghina  ajaran  Islam  melalui  akun  Youtubenya.

“Konten yang disampaikan mengandung unsur SARA dan menimbulkan keresahan masyarakat serta berpotensi merusak persatuan dan kesatuan Indonesia,” ujarnya dalam Sindonews.com, Senin (19/04/2021).

Selanjutnya, Kominfo diminta untuk meningkatan pengawasan dalam memblokir konten negatif di  media sosial, hal ini bertujuan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Video yang menyinggung  SARA sangat mudah memancing emosi masyarakat dan setelahnya akan menimbulkan perpecahan di tenagh masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Kominfo sudah melayangkan surat permintaan pemblokiran akun kepada Youtube karena konten Jozeph Paul Zhang berisi ujaran kebencian. Jubir Kominfo, Dedy Permadi menyampaikan bahwa pada 19 April 2021, tujuh konten Youtube Jozeph Paul Zhang sudah diblokir dan  tidak dapat diakses lagi.

Peningkatan Keterampilan Digital UMKM Senjata Bertahan Saat Pandemi

Berbagai produk UMKM rumahan di Kecamatan Banjarsari (15/04).

Topik mengenai peningkatan keterampilan digital UMKM juga menjadi pemberitaan 24 jam terakhir. Media mengutip kata Sekretaris Jenderal Kemkominfo, Mira Tayyiba bahwa pemerintah Indonesia terus berusaha keras dalam mempersempit  kesenjangan akses internet dan literasi digital.

“Indonesia akan terus berupaya untuk mencapai level inklusif. Semua orang dari latar  belakang sosial, usia, dan tingkat pendapatan yang berbeda mendapatkan kesempatan  yang sama untuk berpartisipasi secara penuh sebagai anggota masyarakat melalui digitalisasi,” ujarnya dalam Katadata.co.id, Senin (19/04/2021).

Sejak 2020, pemerintah juga telah berusaha meningkatkan keterampilan digital UMKM    termasuk dengan meluncurkan program e-learning gratis Edukukm.id dan juga program  Kakak Asuh UMKM yang menyasar masyarakat yang ingin menjadi pelaku usaha digital, khususnya di e-commerce. (pag)

Print Friendly, PDF & Email