Gerakan Nasional Literasi Digital Sasar 1,5 Juta Warga Jatim

Menteri Kominfo, Johnny G. Plate (tengah) dalam acara Grand Launching 4 Modul Literasi Digital, yang digelar secara virtual dari Surabaya, Jumat (16/04/2021). (Foto: AYH)

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait literasi digital muncul dalam pemberitaan akhir pekan. Topik yang menjadi sorotan media adalah penyelenggaraan literasi digital di Jawa Timur dan peluncuran kurikulum dan modul literasi digital

Media menyorot pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate dalam acara Grand Launching Empat Pilar Kurikulum dan Modul Literasi Digital pada Jumat lalu.

Menkominfo mengatakan sebanyak 1,5 juta warga Provinsi Jawa Timur akan mendapatkan literasi digital. “Provinsi Jawa Timur sengaja dipilih mengingat target peserta literasi digital di provinsi ini merupakan salah satu yang terbesar,” ujarnya yang dikutip oleh Beritasatu.com, Minggu (18/04/2021).

Agenda literasi digital di Jawa Timur akan dilaksanakan dalam 2.500 kegiatan yang berlangsung di 38 kota/kabupaten mulai tahun 2021 hingga 2024.

Acara  Grand  Launching  tersebut  juga  menluncurkan  empat  modul  literasi  digital, yaitu  Budaya  Bermedia  Sosial,  Aman  Bermedia  Digital,  Etis  Bermedia  Digital,  dan Cakap  Bermedia  Digital. Keempat modul tersebut juga sudah dilengkapi oleh 100 buku panduan yang saat ini telah diunduh 500  ribu kali oleh masyarakat pada laman literasidigital.id.

Kominfo Takedown Lebih dari 1000 Konten Hoaks Seputar Vaksin Covid-19

Isu mengenai konten hoaks vaksin Covid-19 juga jadi pemberitaan karena Kemkominfo rutin mempublikasikan konten hoaks yang berhasil di takedown.

Hingga Selasa (13/04/2021), Kemkominfo melaporkan sebanyak 1.133 hoaks vaksin Covid-19 ditemukan di berbagai platform media sosial.

Liputan6.com menuliskan, Kemkominfo mencatat ada 1.016 sebaran hoaks di Facebook, 52 sebaran diantaranya soal vaksin Covid-19. Terdapat juga 41 di YouTube dan 15 di TikTok terkait hoaks vaksin Covid-19.

Sembilan sebaran hoaks sisanya ditemukan di Instagram. Kemkominfo sudah melakukan takedown kepada semua informasi hoaks tersebut.

Salah satu hoaks  soal  vaksin  covid-19  yang  sudah  ditelusuri oleh Cek Fakta Liputan6.com adalah informasi terkait vaksin Sinovac yang diklaim tidak diakui oleh WHO dan Arab Saudi. (pag)

Print Friendly, PDF & Email