Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait aksi penistaan agama muncul dalam pemberitaan 24 jam terakhir. Topik yang menjadi sorotan media adalah munculnya pria yang mengaku menjadi Nabi, sehingga DPR meminta Kominfo untuk memblokir konten negatif yang dimiliki pria tersebut.
Media menyorot pernyataan Wakil Ketua DPR Koordinator Publik dan Keamanan (Korpolkam), Azis Syamsuddin yang meminta aparat keamanan ruang digital Polri-Kominfo untuk menangkap Jozeph Paul Zhang yang mengaku sebagai Nabi ke-26 dan menghina ajaran Islam melalui akun Youtubenya.
“Konten yang disampaikan mengandung unsur SARA dan menimbulkan keresahan masyarakat serta berpotensi merusak persatuan dan kesatuan Indonesia,” ujarnya dalam Sindonews.com, Senin (19/04/2021).
Selanjutnya, Kominfo diminta untuk meningkatan pengawasan dalam memblokir konten negatif di media sosial, hal ini bertujuan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Video yang menyinggung SARA sangat mudah memancing emosi masyarakat dan setelahnya akan menimbulkan perpecahan di tenagh masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Kominfo sudah melayangkan surat permintaan pemblokiran akun kepada Youtube karena konten Jozeph Paul Zhang berisi ujaran kebencian. Jubir Kominfo, Dedy Permadi menyampaikan bahwa pada 19 April 2021, tujuh konten Youtube Jozeph Paul Zhang sudah diblokir dan tidak dapat diakses lagi.
Peningkatan Keterampilan Digital UMKM Senjata Bertahan Saat Pandemi
Topik mengenai peningkatan keterampilan digital UMKM juga menjadi pemberitaan 24 jam terakhir. Media mengutip kata Sekretaris Jenderal Kemkominfo, Mira Tayyiba bahwa pemerintah Indonesia terus berusaha keras dalam mempersempit kesenjangan akses internet dan literasi digital.
“Indonesia akan terus berupaya untuk mencapai level inklusif. Semua orang dari latar belakang sosial, usia, dan tingkat pendapatan yang berbeda mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi secara penuh sebagai anggota masyarakat melalui digitalisasi,” ujarnya dalam Katadata.co.id, Senin (19/04/2021).
Sejak 2020, pemerintah juga telah berusaha meningkatkan keterampilan digital UMKM termasuk dengan meluncurkan program e-learning gratis Edukukm.id dan juga program Kakak Asuh UMKM yang menyasar masyarakat yang ingin menjadi pelaku usaha digital, khususnya di e-commerce. (pag)