Jakarta, Ditjen Aptika – Isu terkait literasi digital muncul dalam pemberitaan akhir pekan. Topik yang menjadi sorotan media adalah penyelenggaraan literasi digital di Jawa Timur dan peluncuran kurikulum dan modul literasi digital
Media menyorot pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate dalam acara Grand Launching Empat Pilar Kurikulum dan Modul Literasi Digital pada Jumat lalu.
Menkominfo mengatakan sebanyak 1,5 juta warga Provinsi Jawa Timur akan mendapatkan literasi digital. “Provinsi Jawa Timur sengaja dipilih mengingat target peserta literasi digital di provinsi ini merupakan salah satu yang terbesar,” ujarnya yang dikutip oleh Beritasatu.com, Minggu (18/04/2021).
Agenda literasi digital di Jawa Timur akan dilaksanakan dalam 2.500 kegiatan yang berlangsung di 38 kota/kabupaten mulai tahun 2021 hingga 2024.
Acara Grand Launching tersebut juga menluncurkan empat modul literasi digital, yaitu Budaya Bermedia Sosial, Aman Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Cakap Bermedia Digital. Keempat modul tersebut juga sudah dilengkapi oleh 100 buku panduan yang saat ini telah diunduh 500 ribu kali oleh masyarakat pada laman literasidigital.id.
Kominfo Takedown Lebih dari 1000 Konten Hoaks Seputar Vaksin Covid-19
Isu mengenai konten hoaks vaksin Covid-19 juga jadi pemberitaan karena Kemkominfo rutin mempublikasikan konten hoaks yang berhasil di takedown.
Hingga Selasa (13/04/2021), Kemkominfo melaporkan sebanyak 1.133 hoaks vaksin Covid-19 ditemukan di berbagai platform media sosial.
Liputan6.com menuliskan, Kemkominfo mencatat ada 1.016 sebaran hoaks di Facebook, 52 sebaran diantaranya soal vaksin Covid-19. Terdapat juga 41 di YouTube dan 15 di TikTok terkait hoaks vaksin Covid-19.
Sembilan sebaran hoaks sisanya ditemukan di Instagram. Kemkominfo sudah melakukan takedown kepada semua informasi hoaks tersebut.
Salah satu hoaks soal vaksin covid-19 yang sudah ditelusuri oleh Cek Fakta Liputan6.com adalah informasi terkait vaksin Sinovac yang diklaim tidak diakui oleh WHO dan Arab Saudi. (pag)