Satgas SWI Temukan 133 Fintech dan 14 Entitas Ilegal

Ketua SWI, Tongam Lumban Tobing. (Liputan6.com)

Jakarta, Ditjen Aptika – Isu seputar penemuan 133 platform fintech peer to peer lending ilegal selama Desember 2020 sampai awal Januari 2021 oleh Satuan Tugas Waspada Investasi (SWI) mendominasi pemberitaan 24 jam terakhir. Isu meningkat usai SWI mengadakan Konferensi Pers, selain itu SWI juga menemukan 14 kegiatan usaha tanpa izin yang berpotensi merugikan masyarakat.

“Sejak Desember sampai awal Januari 2021 ini kembali menemukan 133 platform fintech peer to peer lending ilegal dan 14 kegiatan usaha tanpa izin yang berpotensi merugikan masyarakat,” kata Ketua SWI, Tongam Lumban Tobing dalam keterangan persnya, Jakarta, Jumat (29/1).

Tongam merincikan, 14 entitas investasi ilegal tersebut telah melakukan beberapa kegiatan. Antara lain yakni 2 perdagangan berjangka komoditi (PBK) tanpa izin, 3 cryptocurrency tanpa izin, 3 koperasi tanpa izin, 2 penjualan langsung tanpa izin dan 4 kegiatan lainnya.

Dari temuan tersebut, pihaknya sudah mengirimkan informasi tersebut kepada Bareskrim Polri. Agar pihak berwajib ini melakukan penindakan sesuai ketentuan yang berlaku.

Selain itu, SWI juga telah meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir website dan aplikasi telepon seluler dari entitas-entitas tersebut. Sejak tahun 2018 sampai Januari 2021, SWI telah menutup sebanyak 3.056 fintech lending ilegal.

Kemkominfo Buka Beasiswa S2 Dalam dan Luar Negeri

Isu mengenai beasiswa yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) juga mewarnai isu selama 24 jam terakhir. Kemkomingi kembali membuka beasiswa jenjang S2. Program ini meliputi tiga jurusan, yakni ilmu komunikasi, teknik informatika, serta bidang kepemimpinan dan inovasi.

Badan Litbang SDM Kemkominfo menyebut beasiswa ini terbuka bagi aparatur pemerintah Pusat maupun Daerah, termasuk TNI dan POLRI dan juga masyarakat umum dari instansi swasta.

Pada praktiknya Kemkominfo bekerjasama dengan sembilan universitas. Di bidang Informatika, ia bekerja sama dengan empat perguruan tinggi, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Sementara di bidang Komunikasi, ia bermitra dengan tujuh perguruan tinggi, yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Andalas (Unand), Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Kemudian di bidang Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan ia melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Jadwal pendaftaran beasiswa mengikuti pada jadwal masing-masing universitas yang dituju. Syarat dan keterangan lengkap dapat dipantau pada laman balitbang.kominfo.go.id.

Beasiswa Luar Negeri Selain itu, Kemkominfo juga membuka beasiswa luar negeri dengan pilihan 5 negara tujuan studi, yakni Tiongkok, India, Hungaria, Belanda dan Jepang. Pendaftaran untuk program beasiswa S2 Luar Negeri dibuka dari tanggal 28 Januari 2021.

Bagi skema beasiswa Kemkominfo-StuNed dan beasiswa ke Tiongkok (Tsinghua University), batas waktu pendaftaran pada 28 Februari 2021. Namun, batas akhir bagi beasiswa ke negara tujuan studi lainnya pada 19 Maret 2021. (lry)

Print Friendly, PDF & Email