Jakarta, Ditjen Aptika – Isu hoaks mengenai vaksinasi Covid-19 belakangan banyak bermunculan. Kementerian Kominfo melalui Tim AIS Ditjen Aptika telah memblokir 188 sebaran hoaks berkaitan dengan vaksinasi Covid-19.
“Total hingga hari ini ada 188 sebaran hoaks khusus terkait vaksinasi Covid-19 dan seluruhnya sudah di-take down oleh Kemkominfo. Secara keseluruhan, ada 2.178 sebaran hoaks mengenai Covid-19 dimana sudah di-take down sebanyak 1.906 sebaran,” papar Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, saat mengikuti secara virtual acara Rosi Spesial di Kompas TV dengan tema Covid-19 Tembus 1 Juta, Kita Bisa Apa, Kamis (28/01/2021).
Meskipun telah memblokir hoaks-hoaks yang beredar di media sosial, tapi ia menjelaskan bahwa Kemkominfo tidak bisa masuk ke dalam ranah pribadi. “Jadi kami mohon isu-isu hoaks yang disebarkan secara ter-enkripsi end to end, agar itu diakhiri dan jangan diedarkan kembali,” pesannya.
Menurutnya selain berperang menghadapi Covid-19 masyarakat juga menghadapi fenomena hoaks terkait pandemi (infodemi). “Infodemi menyebabkan banyak informasi yang tersebar mengisi ruang publik tidak mendukung kerja kolaboratif dan saling mempersalahkan,” tandasnya.
Padahal menurutnya, di saat seperti ini kerja kolaboratif sangat penting. Hal ini karena pandemi global tidak mungkin dilakukan oleh satu komponen saja. Untuk bisa memutus rantai penyebaran Covid-19 dan memulihkan ekonomi harus bersama-sama membangun kepercayaan serta optimisme masyarakat.
Lihat juga: Kominfo Blokir 1.900 Sebaran Hoaks Terkait Covid-19
Ia menjelaskan dalam melawan isu-isu hoaks yang beredar di masyarakat Kemkominfo berkolaborasi secara intens dengan media-media arus utama (mainstream). Sejak awal, dirinya menuturkan, telah dilakukan beberapa kali pertemuan antara Kemkominfo dengan pimpinan-pimpinan redaksi, CEO, bahkan para pemegang saham.
Menteri Johnny juga menjelaskan bahwa Kemkominfo selama 10 bulan terakhir terus menyiapkan dukungan pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung usaha bangsa dalam rangka memutus rantai Covid-19, melalui penyiapan infrastruktur TIK untuk pusat layanan kesehatan di Indonesia.
“Selain itu yang harus kita persiapkan ialah dalam hal tata kelola data. Hal ini begitu penting untuk memastikan terdatanya dengan baik masyarakat kita, khususnya terkait dengan vaksinasi. Dua hal ini yang kita lakukan berikut payung-payung hukumnya dalam rangka memastikan pelindungan data pribadi,” ucapnya.
Pada akhir sesi ia kembali mengingatkan bahwa melawan Covid-19 bukan kerja satu komponen saja, tetapi kerja kolaboratif seluruh komponen bangsa dalam membangun optimisme dan kekuatan bersama. “Indonesia pasti mampu memutus rantai penyebaran Covid-19, semakin disiplin masyarakat semakin cepat kita menang,” pungkasnya.
Sementara itu Menteri BUMN, Erick Thohir menghimbau masyarakat untuk secara bersama-sama menyukseskan program vaksinasi yang sedang dilakukan pemerintah. Menurutnya vaksinasi menjadi game changer yang bisa menurunkan tingkat kematian dan penularan Covid-19.
“Sekarang tentunya kita bersama-sama mendapat tugas mengawalnya, termasuk melawan hoaks mengenai vaksinasi itu juga,” ungkapnya.
Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, menegaskan kembali bahwa kesehatan merupakan prioritas, ekonomi akan datang setelah itu. “Saya berharap, dengan vaksinasi dan 3M dijalankan dengan baik maka kita bisa melewati pandemi,” tutupnya.
Selain Menkominfo dan Menteri BUMN, turut hadir Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi), Epidemolog UGM (Riris Andono Ahmad), Ketua Dewan Redaksi Media Grup (Usman Kansong), Pemimpin Redaksi Kompas.com (Wisnu Nogroho), Pemimpin Redaksi IDN Time (Uni Lubis), dan Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Tempo (Anton Septian). (lry)