20 Early-Stage Startup Siap Berakselerasi dalam Startup Studio Indonesia

Dirjen Aptika, Semuel A Pangerapan, saat acara Ignition 1000 Startup Digital, yang disiarkan secara virtual, Sabtu (12/09/2020).

Jakarta, Ditjen Aptika – Setelah menginisiasi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital pada 2016 dan Nexticorn (Next Indonesia Unicorn) pada 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika kini menyelenggarakan Startup Studio Indonesia, program intensif bagi early-stage startup untuk mengakselerasi skala bisnisnya.

Program Startup Studio Indonesia menargetkan startup pada tahap Angel hingga pre-series A. Harapannya, startup yang difasilitasi dapat mengembangkan skala bisnisnya dengan lebih cepat dengan beragam dukungan yang berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi fundraising, validasi strategi growth marketing, memberikan dukungan technology development, dan menajamkan business skill.

Dari 668 aplikasi yang telah diterima dari 32 provinsi di Indonesia, telah dipilih 20 startup yang dipercaya akan memberikan dampak bagi Indonesia. Startup dipilih berdasarkan profil, identifikasi masalah, solusi yang diusung, potensi sektor dan industri untuk scaling up, relevansi solusi terhadap sektor industri, serta diferensiasi dan faktor lokalitas.

Penilaian startup dilakukan oleh beragam dewan kurator dari berbagai industri & background seperti Fajar Budiantoro (Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kominfo), Slamet Santoso (Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika), Willson Cuaca (Co-founder & Managing Partner, East Ventures), Dr. Hargo Utomo, MBA (Director of Business Development and Incubation, Universitas Gadjah Mada), dan Italo Gani (Founder, Impactto).

Startup terpilih untuk batch 1 Startup Studio Indonesia antara lain AgenKAN, Biteship, Career Support, Feedloop, Halofina, Jejak.in, Justika, Keeppack, Larik.tech, Moodah, Nectico, Rakamin Academy, Rekosistem, Payo Kepasar, PTS.SC, Schoters, Tumbasin, Verihubs, Waterhub, Woobiz.

20 Startup terpilih (9/10).
Para founder startup terpilih (9/10).

Mereka mengikuti rangkaian program awal yaitu, Founder’s Camp. Program tersebut memiliki format satu coach dengan sepuluh startup, berfokus pada empat topik, yaitu: Talent & Culture, Fundraising, Product Strategy, dan Growth Marketing. Para coach merupakan para co-founder dan petinggi startup digital ternama, seperti Christopher Madiam (COO & Co-founder, Sociolla), Fajrin Rasyid (Digital Business Director, Telkom Indonesia), Joseph Aditya (CEO, Ralali), Metha Trisnawati (COO & Co-founder, Sayurbox), dan Vanessa Li (CEO & Co-founder, GoWork).

Mengawali Founder’s Camp, Menteri Kominfo, Johnny G. Plate dan Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, memberikan sambutan dan berbagi pandangan mengenai situasi ekosistem digital terkini kepada para 20 startup terpilih.

“Kemenkominfo berkomitmen untuk terus mendukung terciptanya ekosistem startup digital yang kuat dan memadai melalui pembangunan infrastuktur TIK, pengembangan talenta digital, hingga percepatan dan penyempurnaan regulasi,” ujar Johnny.

“Untuk menyelesaikan permasalahan di new normal, tidak bisa menggunakan old solution. Untuk menemukan solusi baru, saya yakin, mayoritasnya itu datang dari sektor teknologi. Dulu yang awalnya terkotakkan antara real sector dan tech sector, sekarang kita tersadarkan bahwa semua itu akan terintegrasi pada akhirnya,” tutur Mahendra.

Lihat juga: Startup Studio Indonesia, Komitmen Kominfo Fasilitasi Startup untuk Akselerasi Bisnisnya

Setelah Founder’s Camp yang berlangsung pada 5-9 Oktober 2020, tahapan program Startup Studio Indonesia selanjutnya adalah Brainstorming Session (12 Oktober 2020 – 22 November 2020), Networking, (23-25 November) dan Pitch Day (26 November 2020).

Tahapan Brainstorming Session merupakan serangkaian pertemuan 1-on-1 antara startup dan lebih dari +50 coach dengan latar belakang beragam dengan topik pembahasan yang meliputi Fundraising, Business, UI/UX, Product Technology, Growth Marketing, dan lain-lain.

Tahapan Networking merupakan sesi yang memfasilitasi para startup untuk bertemu dengan para stakeholder yang ingin mereka temui, mulai dari pejabat pemerintah, akademisi, dan pakar industri. Terakhir, ditutup dengan Pitch Day, yaitu kegiatan dimana para 20 startup akan melakukan pitching pada berbagai stakeholder untuk menunjukkan progress yang mereka raih selama mengikuti program Startup Studio Indonesia.

“Program Startup Studio Indonesia ini menjembatani dua program startup sebelumnya yang telah Kominfo inisiasi, yaitu Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan Nexticorn. Kami harap 20 startup early-stage ini dapat berkembang dengan pesat dan inovasinya benar-benar membawa new solutions di kondisi new normal. Menjadi katalisator bagi transformasi digital Indonesia,” tandas Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.

Mulai tanggal 5 Oktober 2020 hingga 26 November 2020, 20 startup akan mengikuti serangkaian program online yang berlandaskan pada ‘solution-oriented’ kurikulum; 1:1 mentoring,  dan juga materi more brainstorm less classes. Perjalanan para startup akan terdiri dari: Founder’s Camp, Brainstorming Session, Networking, Pitch Day.

Ikuti perjalanan 20 startup terpilih di batch 1 Startup Studio Indonesia di startupstudio.id. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi: halo@startupstudio.id  dan Instagram: @startupstudio.id. (Aptika/Dit.PI)

Print Friendly, PDF & Email