Jakarta, Ditjen Aptika – Pandu digital sebagai salah satu agen perubahan harus dapat menentukan segmentasi literasi digital kepada masyarakat. Hal itu diperlukan guna efektivitas dan efisiensi.
Hal tersebut disampaikan Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, Slamet Santoso saat acara Pandu Digital Goes to School #2 dengan tema Peran Pandu Digital dalam Pendidikan di Masa Pandemi, Sabtu (29/08/2020).
“Penentuan segmentasi penting agar implementasi yang dilakukan Pandu Digital dalam melakukan pendampingan kepada masyarakat bisa efektif dan efisien. Saya berharap rekan-rekan Pandu Digital dapat melakukannya,” ujar Slamet.
Ketika suatu wilayah atau daerah tertentu memiliki potensi pada satu sektor, maka sebaiknya materi dan konten yang diberikan fokus pada sektor yang diunggulkan tersebut.
“Di Kota Subang potensi pariwisata dan perkebunannya sangat bagus. Oleh karena itu materi yang harus diberikan Pandu Digital dalam bimbingan teknis maupun pendampingan diharapkan bisa mendorong kemajuan desa wisata dan desa perkebunan di sana,” ujar Slamet memberikan contoh.
Contoh lainnya seperti Papua akan lebih cocok dengan potensi wisata dan pendidikan dasar. Begitu juga dalam bidang pendidikan, materi dan konten yang disampaikan di tingkat SD, SMP, dan SMA pastinya akan berbeda.
Oleh karenanya, Slamet ingin Pandu Digital pandai dalam membaca potensi dan kondisi masyarakat di suatu daerah dalam memeberikan literasi digital.
Lihat juga: Aptika Bentuk Pandu Digital di Kabupaten Dharmasraya
Dalam program literasi digital di tahun 2020 ini Kementerian Kominfo akan menyentuh delapan provinsi di Indonesia. Nantinya Kominfo juga akan melakukan di 34 provinsi yang ada di Indonesia.
“Literasi digital harus dilakukan menyeluruh. Kementerian Kominfo memiliki target sampai dengan tahun 2024 dapat meliterasi 50 juta masyarakat atau sepertiga jumlah pengguna internet di Indonesia,” tandas Slamet.
Pada kesempatan tersebut Slamet menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan Pandu Digital maupun Relawan TIK yang telah banyak membantu dalam hal literasi digital. “Kominfo akan bantu dari sisi aplikasi dan konten yang dapat memudahkan rekan-rekan Pandu Digital dalam mendampingi masyarakat,” tutur Slamet.
Dia juga mengajak para generasi milenial di berbagai daerah untuk bergabung dengan Pandu Digital. “Ini kesempatan yang harus dimanafaatkan, ayo kita berkolaborasi demi Indonesia,” pungkas Slamet.
Lihat juga: Aptika Bentuk Pandu Digital di Kabupaten Tasikmalaya
Sementara itu Kepala Seksi Pelayanan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, I Made Supriatna menyambut baik apa yang dilakukan Pandu Digital. Menurutnya Pandu Digital dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan yang dirasakan peserta didik selama program belajar dari rumah.
“Kami apresiasi apa yang selama ini dilakukan oleh Pandu Digital. Hal ini sangat mendukung sekali untuk pembelajaran jarak jauh. Kami berharap Pandu Digital bisa memberikan bantuan, karena kami perlu kolaborasi untuk mengurangi hambatan-hambatan yang ada,” tutup Made.
Sekilas tentang Pandu Digital
Pandu Digital adalah masyarakat umum yang memiliki pemahaman, kemampuan dan kompetensi mendasar terkait literasi digital. Pandu Digital memiliki tugas dan peran sebagai perintis, pemandu, pemimpin, pendukung ataupun pelaku aktif atas tercapainya visi dan misi Pandu Digital.
Visi dari Pandu Digital itu sendiri ialah menjadi gerakan nasional yang berkontribusi secara strategis dan subtansial dalam peningkatan literasi digital masyarakat. Fokus kegiatan Pandu Digtal ada pada sektor UMKM, Pariwisata, Pendidikan, dan Kesehatan. (lry)