Palapa Ring Timur Rampung, Siap Dukung Ekosistem E-sports

Menteri Rudiantara (tengah) bersama siswa SMK dalam Kominfo Expo 2019 (26/08/2019).

Jakarta, Kominfo – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan Proyek Palapa Ring Timur telah rampung. Itu artinya, proyek tersebut sudah bisa digunakan untuk kepentingan publik. Salah satunya untuk mendukung pengembangan esports di Indonesia.

“Sudah selesai 100 persen. Kalau meresmikan tinggal tunggu momentum saja, sudah bisa dipakai,” kata Rudiantara dalam acara IDBYTE E-sport 2019, di ICE BSD, Tangerang, Jumat (13/9/2019).

Menurut Menteri Kominfo, pihaknya sudah menguji coba jaringan internet cepat Palapa Ring Timur melalui uji coba panggilan video dari Nunukan, Kalimantan Utara ke Asmat, Papua.

“Kemarin juga digunakan video conference untuk Bupati Asmat dengan Bupati Nunukan. Itu kan jauh sekali. Satu di gunung, satu di perbatasan Malaysia sana,” ujarnya.

Menteri Rudiantara menjelaskan, proyek Palapa Ring mampu meningkatkan sejumlah sektor potensial di wilayah Timur Indonesia. Salah satunya yakni industri game yang peminatnya semakin banyak di Tanah Air.

“Kita sudah menyelesaikan Palapa Ring bulan lalu. Semua orang kini bisa main di manapun di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Pemerintah membagi infrastruktur Palapa Ring di Indonesia menjadi paket Barat, Tengah, dan Timur berdasarkan letak geografis.

Palapa Ring Barat, yang sudah selesai sejak Maret 2018, menjangkau Riau, Kepulauan Riau hingga Pulau Natuna sepanjang 1.730 kilometer di laut dan 545 kilometer di darat.

Palapa Ring Tengah meliputi Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara. Sedangkan Palapa Ring Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua Barat dan pedalaman Papua.

Dukung Ekosistem E-sports

Menteri Rudiantara mengungkapkan melalui gelaran IDBYTE  ESPORTS 2019 menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung industri e-sports tanah air. “Pemerintah kini berpindah peran dari regulator ke fasilitator. Kami juga ingin mengadakan acara esport tidak hanya di Jakarta, tapi di banyak wilayah,” tuturnya usai acara pembukaan IDBYTE ESPORTS 2019.

IDBYTE ESPORTS 2019 merupakan konferensi e-sports pertama di Indonesia yang mempertemukan semua stakeholder di industri kreatif.  Dalam ajang yang banyak dihadiri kaum milenial itu, ditampilkan dua avatar raksasa dari Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, Iriana Jokowi.

Avatar Presiden Jokowi menampilkan dirinya menggunakan setelan pakaian olahraga dengan atasan jaket biru dan celana krem. Sementara ibu Iriana menggunakan setelan jaket olahraga berwana putih dengan celana berwarna merah muda.

“Acara ini baru pertama kali diselenggarakan dan mempertemukan semua ekosistem e-sports. Sangat lengkap yang hadir dan bagus sekali,” tutur Menteri Kominfo.

Meskipun demikian, Menteri Rudiantara menuturkan Indonesia belum memaksimalkan potensi e-sports yang dimiliki. Hal itu terlihat dari masih kecilnya populasi pemain e-sports di Indonesia.

“Indonesia memiliki populasi 200 juta lebih penduduk. 40 persen populasi di Asia. Tetapi populasi pemain game-nya hanya 20 persen,” ujar Rudiantara.

Oleh karena itu, Menteri Rudiantara menyebut, industri e-sports dapat menjadi kesempatan bagus bagi kaum muda. Apalagi, pemain game (gamers)  kini sudah menjadi profesi. Saat ini e-sports sudah bukan sekadar kompetisi game dan industri yang tengah menarik perhatian dunia. Tetapi e-sports sudah menjadi industri sustainable yang memiliki potensi untuk memberikan manfaat secara berkelanjutan.

Perkenalkan Si Gatotkaca

Menteri Kominfo Rudiantara membocorkan jika Indonesia bakal memiliki gim e-sports dengan karakter pahlawan lokal. Gim tersebut kini dalam tahap pengembangan.  “Akan ada game lokal yang karakter hero-nya Indonesia Gatotkaca. Menjelang akhir tahun masih beta test. Peluncuran tengah tahun depan,” ujarnya.

Menkominfo menilai Indonesia memiliki potensi besar termasuk dalam hal membuat game lokal. “Milenial bisa menjadi game developer. Kalau Gameloft yang (berbasis di) Prancis dikembangkan di Jogja, masa yang lain nggak?, ” katanya.

Dengan adanya Gameloft yang notabene salah satu pengembangan game terkemuka di dunia , mampu membuktikan jika Indonesia berpeluang menjadi penghasil game developer.  “Kalau enggak, ya kita mainnya cuma PUBG, Mobile Legend. Itu-itu aja, harus kita kembangkan” ungkap Rudiantara.

Dari sisi potensi ekonominya. Menteri Rudiantara membandingkan jumlah populasi gamers Indonesia yang menyumbang 40 persen dari populasi Asia, tetapi pemasukannya dari game masih 20 persen. “Esports di Indonesia baru 1,2 miliar dari katakanlah 6-7 miliar di Asia. Itu kan hanya 20 persen. Artinya kedepan peluangnya sangat besar,” pungkasnya. (fs)

Sumber: Siaran Pers No. 182/HM/KOMINFO/09/2019

Print Friendly, PDF & Email