Ingin Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Digital di Asia Tenggara? Ini Syaratnya

Sesditjen Aptika, Sadjan, saat acara Ignition 1.000 Startup Digital Malang (24/8).

Jakarta, Ditjen Aptika – Indonesia memiliki semua potensi untuk bisa menjadi pusat ekonomi digital di Asia Tenggara. Asalkan memiliki pola pikir dan mental yang kuat.

“Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-7 negara dengan unicorn terbanyak di dunia dengan empat perusahaan unicorn (Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak). Oleh karena itu, salah satu visi program 1.000 Startup Digital ialah menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia Tenggara, dengan misinya melahirkan 1.000 startup di Indonesia di tahun 2020,” ucap Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Sadjan, saat menjadi salah satu pembicara dalam Ignition 1000 Startup Digital Malang, Sabtu (24/08/2019).

Namun menurut founder Vestor AcademyDetha Alfrian Fajri, untuk mencapai visi dan misi 1.000 Startup Digital, ada mindset yang harus dibangun. Yaitu tentang warisan bangsa dan pentingnya memiliki mental yang kuat.

It’s not about building startup, it’s about legacy. Jangan langsung berpikir jadi unicorn dulu, berpikir (dulu) jadi kecoak. Dipotong kepalanya masih bisa bergerak, dibasmi masih bisa bergerak. Fighting spirit harus dibangun, harus punya mental yang kuat,” ujar Detha yang juga menjadi pembicara.

Selain harus memiliki mental yang kuat, Senior Product Manager Bukalapak, Alfi Hanif Noor, juga berpesan, “Jika ingin membuat startup yang sukses, mulailah dari masalah apa yang dihadapi masyarakat sehari-hari. Always start with a problem, lalu temukan solusinya melalui teknologi.”

Setelah menemukan suatu permasalahan, hal selanjutnya ialah berani memulai dan konsisten. “Ketika mau menciptakan sesuatu, just be brave. Awalnya memang takut, tapi kalau tidak berani mencoba, kapan lagi? Setelah mencoba harus konsisten, karena komitmen itu penting, tapi yang terpenting konsisten,” sambung Founder Thisable Enterprise, Angkie Yudistia.

Peserta kegiatan Ignition 1.000 Startup Digital Malang.

Acara Ignation Malang yang diselenggarakan di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut dihadiri 1.554 peserta. Antusiasme ini patut diacungi jempol karena bersamaan dengan Semarang sebagai kota ke-3 setelah Jakarta dan Yogyakarta yang mengadakan acara Ignition 1000 Startup Digital.

Sejauh ini Malang menjadi kota dengan peserta Ignition terbanyak. Hal itu semakin mendukung Malang sebagai kota kreatif Indonesia, seperti dikatakan Walikota Malang Sutiaji. (lry)

Print Friendly, PDF & Email