Jakarta, Ditjen Aptika – Cara startup menjadi sukses ialah menjawab apa kebutuhan masyarakat. Salah satu unicorn Indonesia Bukalapak terus menjaga visinya memberdayakan talenta-talenta lokal.
“Hal yang membuat bukalapak berbeda ialah memiliki visi sosial memberdayakan komunitas lokal Indonesia sebagai backbone usahanya. Bukalapak ingin membantu para pahlawan ekonomi digital agar lebih berkembang dan dapat memperbaiki tingkat perekonomian mereka, sehingga kehidupan sosial mereka dapat membaik,” ujar Ahmad Zaky, CEO dan Founder Bukalapak saat menjadi pembicara di Indonesia Development Forum (IDF) 2019 hari kedua di Jakarta Convention Center, Selasa (23/07/2019).
“Bukalapak selain memiliki pelapak online yang jumlahnya mencapai 4 juta, juga memiliki mitra warung yang terkoneksi ke server Bukalapak sebanyak 65 juta. Mitra warung tersebut kita kasih aplikasi sehingga menjadi lebih modern, dan mengenalkan mereka kepada brand-brand besar seperti Unilever,” lanjut Zaky.
Bukalapak sendiri merupakan peringkat ke-4 website terbesar di Indonesia, dan peringkat pertama untuk website e-commerce dengan miliaran transaksi.
Zaky mengajak para peserta IDF untuk bisa meningkatkan jiwa entrepreneurship. Generasi muda harus merubah pola pikir yang tadinya lulus kuliah ingin mencari pekerjaan menjadi membuka lapangan pekerjaan.
“Apalagi di era digital saat ini, Bukalapak bisa banyak dikenal dalam waktu yang relatif singkat karena efek digital. Dengan teknologi digital dapat membuka kesempatan, poin nya membuka kesempatan. Dahulu para pelaku usaha kecil tidak pernah memiliki kesempatan expand ke luar kota, tetapi dengan teknologi digital bisa expand secara nasional bahkan internasional. Wirausaha Indonesia akan cross border,” ujarnya.
Bukalapak juga meningkatkan literasi digital dengan melakukan edukasi secara terstruktur, sistematis, dan masif. Para pengajar berasal dari pelapak yang telah sukses, sehingga muncul trust dan jadi role model bagi para pelapak pemula.
Selain Ahmad Zaky, turut hadir Nurma Larasati founder Halallocal dan Mushab Nursantio CEO dan founder Biteback. IDF 2019 ditutup oleh Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro setelah melalui dua hari rangkaian acara. (lry)