Jakarta, Ditjen Aptika – Kominfo memiliki berbagai strategi untuk mengawal jalannya Pemilu 2019 agar berjalan kondusif. Sistem Cyber Drone 9 bekerja selama 24 jam non-stop melakukan crawling dan penapisan konten-konten negatif di dunia maya.
“Selain itu Kominfo juga terus melakukan literasi dan edukasi kepada masyarakat di berbagai kota yang ada di Indonesia untuk bagaimana menangani konten negatif khususnya terkait pemilu 2019,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara Rapim Polri 2019 di Gedung Tribata, Kamis (31/01/2019).
Sistem penapisan konten negatif Cyber Drone 9 memiliki ruangan khusus di lantai 8 Gedung Kominfo, didukung tim teknis berjumlah 58 orang. Teknik penapisan mencakup IP filtering, hosting, URL dan aplikasi, bekerja sama dengan pihak-pihak pengelola layanan.
Jenderal Polisi Tito Karnavian turut memberi kata sambutan pada rapim disertai diskusi panel yang mengusung tema “Polri Yang Promoter Siap Mengamankan Pemilu 2019 dan Menjaga Stabilitas Keamanan Dalam Negeri Guna Keberlangsungan Pembangunan Nasional.”
“Kita akan bicara lebih spesifik untuk hal-hal yang menjadi atensi, kita harus menyamakan visi dan misi di tahun politik ini, karena pada tahun ini diprediksikan hingga Oktober suasana akan terus memanas, untuk itu kita harus yakin dan dengan kekompakan menjadi modal utama untuk menghadapi itu semua,” ungkap Tito Karnavian.
Di akhir acara Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto menyampaikan, “Kesimpulan yang dapat saya tarik ialah untuk saat ini kita harus fokus pada kegiatan pemilu dan pilpres 2019, kita harus matangkan analisa intelijen dan mengatur strategi agar dapat terus memonitor perkembangan situasi yang berlangsung.”
Selain Dirjen Aptika, diskusi panel juga diisi oleh beberapa panelis seperti anggota DPR RI Budiman Sudjatmiko, Psikologi Organation DR. Sabrina Gabrielle Anjara, Direktur Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Albertus Rachmad Wibowo, dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi. (lry/Tribratanews)