Pontianak, Ditjen Aptika – Kementerian Kominfo bersama Relawan TIK Indonesia (RTIK) mengajak masyarakat di Pontianak mempromosikan wisata dan hasil olahan UMKM melalui platform digital. Hal tersebut bertujuan agar terciptanya ekosistem ekonomi digital yang mampu menyediakan kemudahan bertransaksi.
“Adanya edukasi promosi melalui platform digital tentunya dapat memudahkan pariwisata dan UMKM dijangkau oleh semua pihak. Sejalan dengan itu, RTIK tentunya akan mendukung terus masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital,” kata Ketua Tim Literasi Digital Pendidikan Ditjen Aptika, Bambang Tri Santoso saat kegiatan Festival TIK 2022 di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (16/11/2022).
Selain itu, Bambang Tri yang akrab dipanggil Betri mengatakan, agar jangkauan pariwisata dan usaha mikro dapat optimal ada sejumlah langkah literasi digital yang bisa dilakukan. Langkah-langkah tersebut yaitu use social media, use digital advertising, use digital communication, use digital technology, dan use digital strategy.
“Jika langkah tersebut dilaksanakan dengan optimal, tentunya usaha mikro dapat mengalami peningkatan dan dilihat dari pariwisata akan lebih dikenal tanpa ada batas ruang. Oleh karena itu, masyarakat harus aware dengan perkembangan teknologi digital,” jelasnya.
Melalui kegiatan Festival TIK 2022, Betri berharap masyarakat akan memiliki kecakapan digital yang mumpuni. RTIK diinisiasi untuk menjadi pendamping masyarakat dan menghasilkan jaminan bahwa teknologi adalah hal yang aman dan nyaman serta bermanfaat untuk masyarakat melalui literasi digital.
Lihat juga: Dengan Adopsi Teknologi Digital, UMKM Ternate Optimis Bisa Ekspor Produk
Sementara itu Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan saat ini UMKM Digital menjadi salah satu faktor agar perekonomonian di daerahnya tetap tumbuh dan berkembang. Hal itu dibuktikan dengan adanya UMKM Center.
“Kami akan terus dukung agar pelaku usaha di Pontianak bisa bertransformasi ke arah digital, sebagai bentuk komitmen pemerintah menyediakan UMKM Center sebagai tempat berkembangnya pelaku usaha,” katanya.
Edi berpesan agar pelaku UMKM juga memperhatikan akses pembiayaan agar produk mereka bisa menjangkau daerah yang lebih luas. Pemerintah sendiri sudah memberikan akses digitalisasi melalui empat program, yaitu E-farming, E-commerce, E-Financing Support melalui aplikasi SI APIK, dan E-Payment melalui QRIS UMKM.
“Bekerja sama dengan perusahaan mitra, tentunya pelaku usaha bisa lebih unggul dan berkembang, akseslah informasi peluang tersebut dan optimalkan,” tutur Edi.
Salah satu pengunjung Festival TIK 2022, Muhammad Rizky berpendapat kegiatan ini sangat bermanfaat. Mengikuti kelas desain, dia merasa materi yang diberikan relevan dengan kebutuhan saat ini.
“Adanya pelaksanaan Festival TIK 2022 khususnya pada workshop desain grafis membuat saya lebih memahami detail dalam membuat sketsa kemasan produk. Saya merasa pelatihan TIK sangat bermanfaat dalam pengembangan bisnis yang saya kembangkan ke depannya,” ungkap Rizky.
Lihat juga: Aptika Dorong Digitalisasi untuk Tingkatkan Pemasaran UMKM Sorong
Pada saat pelaksanaan acara, pengunjung melakukan pelatihan secara paralel yang meliputi pelatihan keamanan siber, desain grafis, gamifikasi, dan sejumlah materi lain. Pelatihan dilaksanakan sebagai bentuk praktik keberlanjutan dari sesi seminar di awal acara.
Kalimantan Barat menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Festival TIK 2022. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 16-17 November 2022, diikuti oleh 2600 pengunjung yang berasal dari pelajar SMA, mahasiswa, dan masyarakat umum, serta dihadiri 100 Relawan TIK dari 34 provinsi. (rar)