Jakarta, Ditjen Aptika – Indonesia patut berbangga dengan pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) lokal yang turut berperan meningkatkan ekonomi kreatif digital.
Kiprah startup anak bangsa tersebut diakui dalam ajang G20 Digital Innovation Network (DIN) 2022. Mereka berhasil meraih lima penghargaan dalam G20 DIN 2022 yang digelar pada Jumat – Minggu (2-4/9/2022) di Nusa Dua, Bali.
“Ini membangun kepercayaan diri bagi startup Indonesia, ternyata mereka berkompetisi dengan negara lain dan menang,” ujar Dirjen Aplikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan usai penutupan G20 DIN 2022 pada Minggu (4/9/2022) di Nusa dua, Bali.
Forum kolaborasi digital ini dihadiri pihak pemerintah, swasta, perusahaan rintisan atau start up, venture capital hingga korporasi global dari negara-negara peserta G20. Perhelatan tersebut merupakan rangkaian side event dari Digital Economy Working Group (DEWG) dari Presidensi G20 Indonesia 2022.
Dari 100 partisipan startup yang mengikuti ajang kompetisi G20 DIN 2022, perusahaan rintisan dari Indonesia berhasil menyabet lima penghargaan. Kelima startup digital itu adalah Komunal, Xurya, Nusantic, Cakap, dan Sinbad.
Sebanyak lima kategori dinilai oleh juri dan audiens G20 DIN 2022. Penilaian dilakukan berdasarkan kategori teknologi kesehatan, energi terbarukan, teknologi edukasi, inklusivitas keuangan, dan rantai pasok.
Indonesia mendominasi penghargaan juara favorit yang berhasil diraih Nusantic sebuah perusahaan startup kategori healthcare, Komunal dari startup kategori inklusivitas keuangan dan Cakap untuk kategori teknologi edukasi.
Selain memboyong tiga penghargaan favorit, startup lokal Indonesia juga berhasil meraih penghargaan kategori rantai pasok oleh startup Sinbad dan kategori energi terbarukan dari startup Xurya.
Lihat juga: Inovasi Digital Lokal Unjuk Gigi di 4th DEWG G20 Bali
Beberapa startup mancanegara seperti Al dari Singapura, Neurobots asal Brasil, Moova dari Argentina, Digital Eunimart dari India, serta FairSupply asal Australia turut mendapatkan penghargaan G20 DIN dari masing-masing kategori yang masuk dalam penilaian.
Menanggapi penghargaan ajang inovasi digital ini, Co Founder dan Executive Officer Komunal, Hendry Lievent menyampaikan G20 DIN merupakan acara yang bermanfaat untuk berbagi wawasan, mengasah inovasi dan menjalin kemitraan dengan membina relasi sesama startup, investor dan badan pemerintah. Demikian dikutip pada laman Instagram Komunal, Rabu (7/9/2022).
Peluang Startup Lokal Go Internasional
Dirjen Aptika menyampaikan kiprah kelima startup lokal jika semakin tumbuh bakal membawa semangat baru untuk bersaing di kancah internasional. Dengan begitu, kemenangan itu akan menjadi inspirasi bagi startup-startup lainnya untuk terus menciptakan inovasi dalam berbisnis digital.
“Biasanya kalau award–award begitu, arahnya adalah mereka bisa juga menceritakan kepada calon investornya bahwa kami sudah melewati fase-fase ini,” kata Dirjen Semuel. Menurutnya, dalam berbisnis di era transformasi digital ini selalu dibutuhkan adanya inovasi dan kolaborasi.
Ia pun menambahkan, tumbuhnya beragam sektor startup dapat menciptakan ruang kolaborasi antarsektor. “Semakin banyak startup dari sektor berbeda itu bagus untuk membentuk kolaborasi,” katanya.
Lihat juga: Presidensi G20 Momentum bagi Indonesia Kembangkan Tata Kelola Digital
Lebih lanjut, Dirjen Semuel menambahkan forum G20 DIN akan menjadi sarana untuk mengingatkan dan memberikan pencerahan mengenai tantangan industri digital yang akan dihadapi pasca pandemi.
Seperti diketahui, Indonesia menduduki posisi urutan kelima dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia, yakni mencapai 2.203 startup. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo terus mendukung dan memantau pertumbuhan startup di tanah air. (ea)